Hari Lahir Pancasila ditetapkan 1 Juni. Bahkan dijadikan sebagai hari libur nasional. Hari Lahir Pancasila tidak boleh sekadar seremoni, melainkan harus menjadi momentum bagi seluruh elemen bangsa untuk menghidupkan dan membumikan kembali Pancasila.
Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta Jhonny Simanjuntak menegaskan, nilai-nilai Pancasila harus bisa diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Sehingga tidak dijadikan sekadar simbol.
“Diakui atau tidak, lebih dari satu dasawarsa terakhir ini nilai-nilai Pancasila sudah mulai menjauh dan luntur dari kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Pancasila boleh dibilang hanya sekadar simbol. Sejatinya, Pancasla adalah ideologi nasional yang harus mewarnai seluruh sendi kehidupan masyarakat dan negara,” ujar Jhonny pada 16 Februari 2024.
“Padahal, praktik korupsi yang menggurita bisa menenggelamkan dan menghancurkan bangsa dan negara ini. Karena itu, Hari Lahir Pancasila sudah seharusnya menjadi momentum bagi seluruh penyelenggara negara untuk bersama-sama merawat dan menjaga bangsa ini. Salah satunya dengan memerangi praktik korupsi,” tegas Jhonny.
Liberalisasi yang melanda Bangsa Indonesia di berbagai bidang, sambung Johnny, telah mengikis nilai-nilai Pancasila dari kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Liberalisasi demokrasi telah menjadikan sebagian masyarakat terbiasa dengan praktik politik uang.
“Kondisi ini tentu sangat memprihatinkan. Maka, nilai-nilai Pancasila harus kembali dihidupkan dalam kehidupan demokrasi bangsa ini,” tandas dia. (DDJP/stw/rul)