DPRD DKI Jakarta menggelar Rapat Paripurna Penyampaian Hasil Reses Perdana Pimpinan dan Anggota DPRD periode 2024-2029.
Rapat dipimpin Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin didampingi Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah dan Basri Baco.
“Laporan akan disampaikan kepada saudara penjabat gubernur untuk ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” ujar Khoirudin di gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (28/11).
Dalam rapat paripurna itu, Anggota DPRD DKI Jakarta Ghozi Zulazmi membacakan kompilasi hasil kegiatan Reses perdana yang telah dilaksanakan pada awal November 2024.
Ia mengatakan, ada beberapa hal spesifik yang harus segera ditangani pada Bidang Pemerintahan Pertanahan dan Ketertiban Umum.
Seperti di Bidang Pemerintahan, DPRD meminta Pemprov DKI Jakarta menyediakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) sebagai upaya mitigasi kebakaran di sejumlah titik. Khususnya wilayah rawan kebakaran.
“APAR dan Hydrant Air di beberapa titik di Jakarta, seperti di Jalan Tebet Utara I, Jalan Anggrek Raya, Jalan Cipinang Besar Selatan, Jalan mampang Prapatan, Cawang Kramat Jati dan wilayah lainnya di Jakarta,” ungkap Ghozi.
Sementara di Bidang Ekonomi dan Keuangan Daerah, DPRD mendorong Pemprov melalui Perumda Pasar Jaya merevitalisasi sejumlah pasar tradisional.
Anggota DPRD DKI Jakarta Ghozi Zulazmi. (dok.DDJP)
“Dewan mendorong adanya program revitalisasi pasar tradisional agar menjadi tempat yang lebih layak dan nyaman untuk kegiatan ekonomi warga,” tutur Ghozi.
Kemudian di Bidang Pembangunan dan Lingkungan Hidup, DPRD meminta Pemprov dalam hal ini Dinas Bina Marga merevitalisasi Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di sejumlah titik guna memberi rasa nyaman dan aman kepada para pengguna jalan.
“Dewan mengharapkan adanya perbaikan dan pemeliharaan beberapa JPO. Terutama JPO di Jalan Perintis Kemerdekaan, JPO di Pasar Keramat Jati, dan JPO di Jalan Daan Mogot Kampung Kalimati,” kata Ghozi.
Terakhir, di Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pendidikan. DPRD meminta Pemprov fokus pada program-program penanggulangan permasalahan gizi buruk atau stunting di Jakarta.
“Adanya peningkatan anggaran pembelian vitamin di Posyandu untuk penambahan gizi makanan dan vitamin untuk ibu hamil dan balita sebagai upaya meningkatkan kesehatan masyarakat,” ucap Ghozi.
Selanjutnya, ia mengimbau Pemprov untuk menindaklanjuti seluruh masukan yang telah disampaikan masyarakat dan diakomodir dalam APBD Provinsi DKI Jakarta.
“Komisi-Komisi DPRD Provinsi DKI Jakarta akan memantau tindaklanjut rekomendasi hasil Reses Tahun 2024 ini sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” tukas Ghozi. (gie/df)