DPRD DKI Jakarta melalui Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) bersama lima Panitia Khusus (Pansus) menggelar audiensi dengan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Balaikota, Senin (17/11).
Pertemuan itu membahas percepatan penyelesaian Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) 2026.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua Bapemperda Abdul Aziz, Wakil Ketua Bapemperda Jhonny Simanjuntak, serta para pimpinan Pansus.
Yaitu, Ketua Pansus Perparkiran Jupiter, Ketua Pansus Jaringan Utilitas Pantas Nainggolan, Wakil Ketua Pansus Penyelenggaraan Pendidikan Elva Farhi Qolbina, Ketua Pansus Kawasan Tanpa Rokok Farah Savira, dan Ketua Pansus Barang Milik Daerah Adnan Taufiq.
Hadir pula jajaran Sekretariat DPRD turut menghadiri pertemuan tersebut.
Abdul Aziz menekankan, keselarasan langkah antara DPRD dan Pemprov sangat penting dalam mempercepat pembentukan Perda.
“Kami sudah menyampaikan perkembangan pembahasan Ranperda dan strategi untuk mempercepat penyelesaiannya,” ujar Abdul Aziz.
Dalam forum tersebut, Abdul Aziz memaparkan lima strategi percepatan pembahasan Ranperda.
Antara lain, penetapan hari khusus pembahasan setiap Selasa, penerapan rapat hybrid, pembentukan lima Pansus untuk pembahasan paralel, serta penerapan pola clustering di Bapemperda guna mempercepat sinkronisasi substansi.
“Kami juga meminta agar anggota DPRD dilibatkan dalam forum group discussion (FGD) dinas pengusul Ranperda,” ungkap Aziz.
Ia menjelaskan, keterlibatan anggota DPRD sejak tahap awal akan mempercepat pengambilan keputusan ketika Ranperda masuk ke pleno Bapemperda.
“Dengan demikian, anggota memahami latar belakang, argumen, dan substansi sejak awal,” sambung dia.
Abdul Aziz menegaskan, perlu kolaborasi erat antara DPRD dan eksekutif. “Kami mohon dukungan agar proses pembahasan bisa berjalan lebih cepat dan lebih efektif,” ujar Abdul Aziz.
Sementara itu, Gubernur Pramono Anung menyambut baik forum koordinasi tersebut. Ia menilai, mekanisme itu akan memperkuat sinkronisasi kebijakan antara legislatif dan eksekutif.
“Apa yang kita lakukan hari itu adalah koordinasi yang sangat baik,” ungkap Pramono.
Pramono juga mendorong agar pola komunikasi serupa dilakukan secara berkala. “Saya minta kita bisa bertemu sebulan sekali agar proses pembahasan Perda semakin terarah,” kata Pramono.
Penutupan audiensi dengan komitmen bersama memperkuat disiplin jadwal, mempercepat pembahasan lima Ranperda yang sedang berlangsung, serta menyiapkan langkah strategis untuk agenda legislasi tahun mendatang. (all/df)