Optimalisasi Graha Wisata Ragunan harus dilakukan supaya bisa berkontribusi maksimal terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta August Hamonangan mengatakan, fasilitas dan pelayanan Graha Wisata Ragunan sangat jauh dari tempat penginapan di sekitarnya. Akibatnya sulit bersaing.
“Di situ kami melihat bahwa Graha Wisata Ragunan ini belum dioptimalkan sebagai tempat penginapan yang murah,” ujar August saat dihubungi, Kamis (6/6).
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta August Hamonangan. (dok.DDJP)
Oleh karena itu, perlu inovasi perbaikan fasilitas dan peningkatan layanan tempat penginapan agar mampu bersaing dengan penginapan sekelasnya.
“Ternyata pengelola Graha Wisata Ragunan itu belum maksimal. Artinya masih perlu beberapa pengembangan,” kata August.
Ia menyarankan Graha Wisata Ragunan perlu dilengkapi water heater, tempat belanja bagi tamu dan optimalisasi lahan parkir agar bisa dimanfaatkan untuk beragam kegiatan.
“Biasanya yang menginap ini butuh sabun, sikat gigi, nah itu belum ada tempat belanjanya. Kemudian juga tempat parkir belum diberdayakan, padahal luas,” kata August.
Dia optimistis bila Graha Wisata Ragunan dioptimalkan, sumbangan terhadap pendapatan daerah akan meningkat tajam.
“Optimalkan sehingga capaian PAD nya bisa lebih tinggi daripada capaian saat ini yang ditargetkan Rp3,8 miliar. Artinya ini bisa lebih, karena itu tentunya pengembangan-pengembangan ini perlu dilakukan,” tandas August. (DDJP/bad/gie)