Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta mendorong PD Dharma Jaya untuk berinovasi dengan melakukan pengembangan bisnis. Salah satunya dengan mengembangkan berbagai produk baru untuk meningkatkan pendapatan pada postur APBD tahun anggaran 2020.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Nur Afni Sajim menilai, jika Dharma Jaya hanya terpaku dengan bisnis yang saat ini berjalan dipastikan pendapatan hanya berlangsung stagnan atau bahkan merosot karena terdampak pandemi Covid-19.
“Kalau hanya mengandalkan penjualan kepada pemegang KJP, ya sangat disayangkan. Jadi Dirut harus berfikir cara mengembangkan usaha mereka,” ujarnya pada rapat kerja di gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (25/6).
Nur Afni menyarankan agar PD Dharma Jaya membuat produk siap saji dari bahan hewani yang dimilikinya, seperti susu fermentasi (yogurt) dan daging kering atau dendeng sapi.
“Bikin produk lain, usulkan, kalau belum disetujui asisten, belum disetujui Gubernur, diskusikan dengan pimpinan komisi B, karena ini semua untuk meningkatkan pendapatan Dharma Jaya juga,” katanya.
Sementara untuk pendistribusian produk, ia mengusulkan agar PD Dharma Jaya menggandeng Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) lainnya seperti Perumda Pasar Jaya untuk menyewa tempat yang mudah dijangkau para konsumen.
“Kerjasama dong dengan pasar, minta dibuatkan kios untuk memasarkan produk Dharma Jaya, contohnya seperti Jakmart gitu. Jadi ketika masyakarat terdekat mau nyari daging dengan kualitas oke, gampang mencarinya,” ungkap Nur Afni.
Meski demikian, Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta lainnya, Farazandi Fidinansyah mengapresiasi langkah PD Dharma Jaya yang telah melakukan penjualan secara digital di marketplace ternama dua bulan terakhir.
“Saya spresiasi langkah penjualan online, karena itu bisa jadi salah satu solusi meningkatkan pendapatan. Silahka dikembangkan terus, tapi tolong perhatikan QC (quality control),” tuturnya.
Di lokasi yang sama, Direktur Utama (Dirut) PD Dharma Jaya Raditya Endra Budiman menjelaskan bahwa pihaknya tengah berupaya menginovasi penjualan sejumlah produk-produk unggulan. Seperti membuat makanan kaleng, juga rendang yang akan didistribusikan ke rumah makan. Bahkan PD Dharma Jaya memberikan kesempatan kepada para pegawainya untuk menjadi penjual daging potong agar mempermudah pendistribusian ke seluruh konsumen.
“Kita sudah melakukan inovasi seperti membuaka reseller, kita mulai dari pegawai Dharma Jaya. Itukan bisa menjadi masukan buat mereka juga, karena perusahaan sedang tidak baik terlebih saat Covid-19. Itu menjadi cikal bakal untuk menjadi online kita, jadi reseller bisa jadi stokies, sehingga ongkos kirim menjadi murah,” terangnya.
Tak hanya itu, PD Dharma Jaya juga sedang mempersiapkan aplikasi marketplace dan menyiapkan gudang pendingin gang mampu menampung hingga 5.000 ton daging di kantornya.
“Selanjutnya kita mau bikin marketplace sendiri nanti, untuk memenuhi kebutuhan daging masyarakat. Kita juga siapkan pembuatan cool storage (gudang pendingin) 5.000 ton di Cakung dan targetnya sudah bisa dipakai tahun ini,” tandas Raditya. (DDJP/gie/oki)