Kondisi ekonomi belum sepenuhnya pulih. Situasi itu mempersempit peluang kerja. Bahkan memicu kekhawatiran akan meningkatnya pengangguran di kalangan anak muda di Jakarta.
Demikian diungkapkan Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Muhammad Al Fatih, beberapa waktu lalu.
Ia menyoroti maraknya praktik percaloan dalam perekrutan tenaga kerja. Praktik seperti itu semakin memberatkan para pencari kerja.
Terlebih jika calo meminta bayaran dengan iming-iming pekerjaan yang belum pasti. “Kita harus pertanyakan, apakah ada sanksi tegas bagi calo-calo tenaga kerja yang memanfaatkan kesulitan warga?” tanya Al Fatih dalam rapat Komisi B.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Muhammad Al Fatih. (dok.DDJP)
Menurut dia, persoalan tersebut bukan sekadar soal moral. Namun terkait dengan masalah penegakan hukum.
Al Fatih menegaskan, peran Dinas UMKM sangat penting. Khususnya dalam menyiapkan pelatihan. Bukan hanya relevan dengan kebutuhan zaman sekarang, tapi berorientasi pada penciptaan lapangan kerja. Bukan sekadar mencari pekerjaan.
“Saat ini, kita perlu mendidik anak-anak muda agar mampu membuka lapangan kerja sendiri,” tandas dia.
Ke depan, pelatihan-pelatihan harus mampu membentuk mental dan karakter wirausaha pada generasi muda. Seperti membuat pelatihan khusus membentuk mental enterpreneur.
“Supaya anak-anak muda Jakarta punya keberanian, kreativitas, dan ketangguhan dalam memulai dan membangun usahanya sendiri,” tambah Al Fatih.
Ia berharap, Dinas UMKM mengevaluasi secara menyeluruh atas program-program pelatihan. Dengan demikian, generasi muda lebih adaptif terhadap tantangan zaman. Terutama kebutuhan nyata masyarakat urban Jakarta. (red)