Komisi B DPRD DKI Jakarta mendorong Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggencarkan sosialisasi gerakan Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di tengah masyarakat Jakarta.
Hal tersebut diungkap Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta Muhammad Lefy di gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (31/1).
Ia mengatakan, sosialisasi BABS bertujuan untuk mencegah dan menanggulangi buang air besar sembarangan.
Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta Muhammad Left. (dok.DDJP)
Sehingga melalui sosialisasi tersebut masyarakat Jakarta menjadi mengetahui bahaya buang air besar sembarangan.
“Kesadaran masyarakat untuk kepentingan lingkungan ini jadi prioritas kita supaya SDM kita ini kesadaran soal lingkungannya meningkat,” kata dia.
Sebab, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), hingga 2024 masih ada 0,19 persen rumah tangga di DKI Jakarta yang mempraktikkan BABS.
Di satu sisi, jumlah rumah tangga di DKI Jakarta sebanyak 2,8 juta. Dengan demikian, masih ada sekitar 3.000-an rumah tangga yang mempraktikkan BABS.
Untuk itu, Lefy menilai penting bagi Perumda Paljaya berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta mensosialisasikan terkait stop BABS di kalangan siswa.
Tujuannya, menambah pengetahuan anak-anak sekolah mengenai pentingnya menjaga kebersihan termasuk tidak BAB sembarangan sehingga dapat terhindar dari berbagai penyakit infeksi dan dapat tumbuh dengan optimal.
“Mulai dari sekolah dasar ditanamkan bahwa air limbah ini menjadi masalah penting untuk kesadaran bersama,” kata Lefy.
Sementara Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Wa Ode Herlina mendorong Perumda Paljaya mensosialisasi stop BABS dengan melibatkan Rukun Warga (RW) dan tokoh masyarakat.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Wa Ode Herlina. (dok.DDJP)
Hal itu untuk mewujudkan perilaku masyarakat yang higienis dan saniter secara mandiri dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Jakarta.
“Saya usul langsung aja ke RW, tokoh masyarakat,” kata Wa Ode. (yla/df)