Gandeng Perusahaan untuk Penempatan Tenaga Kerja Terlatih

July 1, 2025 10:01 am

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Nova Harivan Paloh meminta Pemprov DKI melalui Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi (DTKTE) menggandeng sejumlah perusahaan swasta.

Tujuannya, memudahkan pendistribusian tenaga kerja yang sudah dapat pelatihan. Baik di Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) maupun di Mobil Training Unit (MTU).

“Perusahaan-perusahaan yang ingin merekrut atau mendapatkan tenaga kerja, kenapa enggak dari kawan-kawan yang sudah dilatih?” ujar Nova, Senin (30/6).

Menurut politisi Partai NasDem itu, warga yang telah mendapat pelatihan khusus bisa dikatagorikan professional. Sebab, telah memiliki sertifikat keahlian.

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Nova Harivan Paloh. (dok.DDJP)

Ia juga menilai, variasi pelatihan yang diberikan Dinas TKTE sudah cukup baik. Sehingga menjadi bekal untuk mendapat pekerjaan.

“Pelatihan di Disnaker sudah cukup variatif, baik dari segi skill, seperti public speaking, pelatihan membuat minuman, pelatihan pengelasan, jahit, ini cukup bagus,” ungkap Nova.

Namun, Dinas TKTE diminta tetap memiliki data akurat terkait jumlah warga yang ikut pelatihan dan telah mendapat pekerjaan.

Dengan demikian, Komisi B mengetahui sejauh mana optimalisasi pelatihan. “Penempatan tenaga kerja harus punya base yang jelas,” tutur Nova.

“Jadi selama satu tahun ini, berapa yang dilatih. Data base harus ngelink ke perusahaan yang membutuhkan. Baru artinya sesuai kriteria,” tambah dia.

Di kesempatan yang sama, Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi DTKTE Taufik menjelaskan, penyerapan tenaga kerja melalui Bursa Kerja atau Job Fair dilaporkan minimal tiga bulan usai pelaksanaan.

Pada tahap I 2025, terserap 932 orang pencari kerja melalui Job Fair. Pengunjung pencari kerja sebanyak 21.590 orang.

“Perusahaannya ada 40. Lowongannya bervariasi, sekitar 2.500 dan 1.500an,” beber Taufik.

Sedangkan Dinas TKTE pada Januari-Mei 2025 telah melatih sebanyak 1.650 orang lewat Program Pembentukan Tenaga Kerja Mandiri.

Selain itu, 3.852 orang mengikuti pelatihan pada Program Pelatihan Kerja Reguler dan Mobil Training Unit (MTU).

Sedangkan Program Pelatihan Peningkatan Produktivitas telah diikuti sebanyak 560 orang. (gie/df)