Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Ahmad Moetaba meminta Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) menggandeng pusat perbelanjaan atau mal besar di Jakarta.
Hal itu bertujuan membantu para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam memasarkan produk-produk. Dengan begitu, masyarakat akan mengenal produk yang dihasilkan UMKM.
“Saya ingin usul, agar (produk-Red) UMKM bisa masuk ke mal-mal besar,” ujar Moetaba, Senin (30/6).
Menurut dia, selayaknya dilakukan kerja sama dengan mal besar, meski tidak mudah. Namun bila Dinas PPKUKM tidak mencoba, maka sulit memajukan produk UMKM.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Ahmad Moetaba. (DDJP/gie)
“Kita masuk dan memasarkan produk di sana (mal-Red). Khususnya binaan kita,” tutur Moetaba.
Selain itu, ia juga meminta Dinas PPKUKM memperbanyak variasi pelatihan. Khususnya di bidang-bidang yang sedang populer. Antara lain, artificial Intelligence (AI).
“Harus bisa membaca pasar. Kalau perlu dilakukan pelatihan AI. Mengikuti zaman,” imbuh Moetaba.
Ketika Kota Jakarta menuju kota global, sambung dia, maka seluruh lapisan harus bisa mengikuti perkembangan zaman.
Karena itu, Moetaba meminta agar kuota pelatihan bagi para pelaku UMKM terus ditingkatkan. Mengingat, angka pengangguran di Jakarta terbilang tinggi.
Ia berharap, pelatihan UMKM akan meningkatkan keahlian warga Jakarta. Tentunya sebagai bekal mendapat pekerjaan ataupun menjadi wirausahawan (entrepreneur).
“Kita ingin ini diperbesar kuota orangnya. Kalau perlu jenis pelatihannya juga diperluas. Karena UMKM merupakan penopang ekonomi masyarakat Jakarta,” ucap Moetaba.
Cara memasarkan produk juga menjadi sorotan. Di era digital, produk UMKM diharapkan mampu bersaing di portal online (e-commerce).
“Kita harus membantu memasarkannya. Maka beri pelatihan untuk berjualan online dan cara menggunakan berbagai pembayaran,” tambah Moetaba.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (PPKUKM) Elisabeth Ratu Rante Allo menjelaskan, sudah melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan UMKM di Jakarta.
“Terlaksananya pelaksanaan promosi penggunaan produk dalam negeri melalui terfasilitasinya bazar bagi pelaku usaha sebanyak 3.492 UMKM hingga Mei 2025,” tandas Ratu.
Selain itu, telah terlaksana pembinaan kewirausahaan UMKM melalui pelatihan softskill yang telah diikuti 6.230 peserta hingga Mei 2025.
Bahkan, pelaksanaan fasilitasi Halal diikuti 1.050 UMKM, pendaftaran merk diikuti 330 Industri Kecil Menengah (IKM), serta terfasilitasi desain kemasan yang diikuti 1.050 UMKM hingga Mei 2025. (gie/df)