Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Bina Marga mulai menyosialisasikan pembangunan Flyover Latumeten di Kantor Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth berharap, infrastruktur itu bisa menjadi solusi permanen mengatasi kemacetan yang telah terjadi selama puluhan tahun.
Menurut dia, pembangunan Flyover Latumeten merupakan kebutuhan mendesak. Khususnya bagi masyarakat pengguna jalan yang kerap melintasi kawasan tersebut.
“Flyover ini memang sudah menjadi kebutuhan dan harapan warga Jakarta Barat,” ujar Kenneth, Senin (17/11).
Ia menjelaskan, kemacetan telah berlangsung sangat lama dan belum pernah terselesaikan secara menyeluruh.
Apalagi terdapat perlintasan kereta api yang kerap membuat kemacetan semakin parah. Khawatir menyebabkan kecelakaan.
“Kemacetan untuk melewati perlintasan kereta api ini sudah berpuluh-puluh tahun terjadi. Tapi tidak pernah teratasi,” ucap Kenneth.
Politisi PDI Perjuangan itu juga mengapresiasi kolaborasi antarorganisasi perangkat daerah untuk mendukung pembangunan Flayover Latumeten. Sehingga tahap sosialisasi dapat terlaksana.
“Saya bersyukur ada peran kolaborasi, akhirnya telah dilaksanakan hari ini sosialisasi pembangunan Flyover di Grogol,” kata Kenneth.
Di kesempatan yang sama, Ketua Subkelompok Pembangunan dan Peningkatan Jalan dan Jembatan Bidang Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga DKI Jakarta Imam Adi Nugraha memaparkan nilai kontrak dan target waktu pengerjaan proyek.
Ia berharap, pembangunan Flyover Latumeten dapat meningkatkan kelancaran arus lalu lintas. Sekaligus menghadirkan kenyamanan mobilitas warga Jakarta Barat.
“Secara total nilai kontraknya Rp265 miliar dengan target pengerjaan selama 13 bulan, dari mulai Oktober sampai di Desember 2026,” pungkas Imam. (gie/df)