Fenomena Super New Moon memicu naiknya permukaan air laut. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi banjir rob yang bisa melanda wilayah pesisir Jakarta mulai 24-31 Mei 2025.
Hujan ekstrem yang terus mengguyur Jakarta juga meningkatkan risiko banjir di berbagai titik. Kondisi demikian menuai perhatian kalangan legislator di Kebon Sirih.
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Bun Joi Phiau meminta Pemprov DKI meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi tersebut.
“Terutama banjir rob di wilayah-wilayah pesisir,” ujar politisi PSI itu, beberapa waktu lalu.
Menyikapi situasi dan kondisi tersebut, kata Bun, butuh koordinasi lintas dinas untuk mempercepat respons darurat. Terutama antara BPBD dan Dinas Sumber Daya Air (SDA).
Bun menyarankan agar Pemprov DKI mulai menyiapkan lokasi pengungsian, perahu karet, dan pompa air sebagai antisipasi skenario terburuk.
“Pompa-pompa air buat menyedot genangan di yang bisa terjadi di beberapa tempat nantinya harus disiapkan,” imbuh dia.
Dia juga memperingatkan, curah hujan ekstrem yang belakangan terjadi bisa memperparah situasi. “Pemprov DKI beserta warga di Jakarta juga harus menyiapkan diri terhadap ini,” tambah dia.
Bun menyinggung keberadaan beberapa tanggul baru di Kamal Muara dan Muara Baru–Pantai Timur yang diharapkan bisa menjadi benteng pertahanan dari banjir rob.
“Yaitu menahan air laut agar tidak masuk ke daratan dan menjadi banjir rob,” pungkas dia. (red)