Evaluasi Revitaslisasi Trotoar, Komisi D akan Kunjungi Lapangan

November 11, 2019 8:17 pm

Komisi D DPRD Provinsi DKI Jakarta akan menggelar peninjauan lapangan progres kegiatan revitalisasi pembangunan trotoar bersama Dinas Bina Marga, Selasa (12/11) besok.

Ketua Komisi D DPRD DKI Ida Mahmudah mengatakan, keputusan tersebut telah disetujui seluruh pimpinan legislator bidang pembangunan bersama Dinas Bina Marga. Menurutnya, kunjungan tersebut diperlukan untuk menajamkan pandangan legislator mengenai pembangunan fisik yang ditargetkan Dinas Bina Marga selesai di tahun 2020.

“Kita mau tahu konsep besarnya seperti apa sih, ternyata dari anggaran Rp1,2 triliun itu masih ada anggaran yang bisa dikurangin. Makanya Kita besok (Selasa) akan kunjungan lapangan, seperti apa sih konsep (revitalisasi) mereka,” katanya di Gedung DPRD DKI hari ini, Senin (11/12).

Ida menuturkan, peninjauan lapangan esok hari akan dimulai dari kawasan Cikini Jakarta Pusat sesuai rekomendasi dari Dinas Bina Marga. Pasalnya, salah satu kawasan pilot project tersebut seringkali menjadi titik kemacetan kendaraan bermotor dan adanya kegiatan penebangan sejumlah pohon besar.

“Kita akan lihat pembangunan fisiknya seperti apa, sudah ditunjuk Cikini karena memang komplain nya ada juga pohon besar. Kita mau tahu benar tidak ini akarnya, tengahnya keropos, sama kita perlu tahu apakah ada perkembangan yang lebih penting lagi akan kita bahas lebih lanjut setelah peninjauan trotoar besok mulai jam 10 pagi,” terang Ida.

Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta Hari Nugroho mengapresiasi langkah tersebut sebagai bentuk pengawasan dari legislator dalam rangka percepatan pembangunan infrastruktur yang berkembang di Ibukota.

“Kami kira upaya seperti ini bagus, karena bagaimana pun dewan juga perlu tahu seperti apa perkembangan kegiatan revitalisasi trotoar yang sedang kita lakukan,” terang Hari.

Dengan demikian, ia berharap setelah kunjungan tersebut para legislator bidang pembangunan bisa menyetujui pagu anggaran pembangunan torotar sebesar Rp1,2 triliun yang diusulkan di tahun 2020. Mengingat, proyeksi rencana anggaran tersebut tidak akan digunakan seluruhnya untuk pembangunan trotoar melainkan untuk kelengkapan trotoar dengan konsep jalan lengkap (complete street).

“Kalau bicara soal complete street artinya kelengkapan yang lengkap, dimulai peningkatan jalannya, pembuatan trotoarnya, kekuatan jaringan utilitasnya, pembangunan amenitiesnya, lampunya, itu merupakan kelengkapan jalan seluruhnya. Jadi tidak hanya trotoar, itemnya ada di situ,” tandasnya. (DDJP/alw/oki)