Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta meminta Perumda Air Minum (PAM) Jaya terus melakukan pembenahan di semua sektor distribusi air bersih. Sebab, di sepanjang tahun 2022 masih banyak warga yang mengeluhkan gangguan.
Anggota Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta Suhud Alynudin mencontohkan, gangguan kerap terjadi di kawasan Cilincing dan Koja, Jakarta Utara. Dimana distribusi air yang mengalir sangat kecil sehingga untuk mencukupi kebutuhan warga sampai rela membeli air.
“Bahkan ada cerita miris kalau warga saya ada yang meninggal itu airnya sampai beli, padahal mereka itu pelanggan mampu. Jadi harus ada antisipasinya ini,” ujarnya saat rapat bersama mengenai Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) penggunaan APBD 2022 di gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (4/4).
Situasi mengenai buruknya distribusi air bersih juga disampaikan Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Wawan Suhawan. Ia mengatakan, aliran yang kecil juga terjadi di Kelurahan Kebon Kosong, Jakarta Pusat. Padahal kawasan tersebut ada di tengah kota dan dekat pusat pemerintahan.
“Padahal di Jakarta Pusat ada Kantor Gubernur, ada kantor Wapres, ada kantor Presiden. Tapi ada wilayah yang belum dapat yaitu di Kebon Kosong. Rapatnya udah berkali-kali, bertahun-tahun tapi sampai sekarang ini belum ada realisasinya namun perhatiannya,” ujarnya.
Sementara itu Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin menyatakan siap melakukan upaya-upaya perbaikan atas terkendalanya persoalan air di Jakarta. Ia mengatakan terkendalanya pasokan air disebabkan terjadi kebocoran pipa.
“Tadi sudah kami tindaklanjut, nah di Cilincing dan Koja kemarin memang ada masalah apa gitu jadi memang salah satu tekanannya memang terpaksa harus dikecilkan tapi ini sudah kita kembalikan karena kemarin ada kebocoran yang memang ada pekerjaan, pipanya tergaruk jadi itu pecah. Itu yang kemudian kita perbaiki dan sudah diperbaiki dan saat ini kita coba kembalikan ke rezim semula,” tandasnya. (DDJP/apn)