Komisi E DPRD Provinsi DKI Jakarta berharap pemangkasan anggaran pembangunan fisik sarana dan prasarana olahraga di tahun 2020 tak mengurangi pelayanan yang diberikan kepada warga.
Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo mengakui telah mengefisiensi sejumlah alokasi anggaran sepanjang pembahasan yang dilaksanakan bersama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) mitra.
Salah satunya anggaran kegiatan pembangunan sarana dan prasarana olahraga yang diusulkan Sudinpora Jakarta Selatan. Anggaran tersebut semula diusulkan sebesar Rp40 miliar, kemudian mengalami penyesuan dan disetujui sebesar Rp9 miliar.
Dengan demikian, Anggara mengimbau Sudinpora Jakarta Selatan mengoptimalkan gelangang olah raga yang ada dengan merevitalisasi dan menambah fasilitas agar lebih representatif. Tujuannya, agar pelayanan kebutuhan sarana olahraga tetap bisa terakomodir di tengah efisiensi.
“Kalau lapangan-lapangan itu bisa kita optimalkan, itu kan alangkah lebih baik. Karena masyarakat ini apalagi anak-anak muda suka main bola dan suka berolahraga itu keluhannya kalau mereka sewa di swasta kan harganya cukup tinggi,” ujar Anggara di gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (6/12).
Hal senada juga diungkapkan Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Ali Muhammad Johan. Menurutnya, pemeliharaan sarana dan prasarana juga perlu dilakukan secara masif untuk merangsang masyarakat melakukan kegiatan keolahragaan yang lebih produktif.
“Karena kita lihat banyak sekali perbaikan lapangan olahraga yang kosong pagunya, dan mempengaruhi pagu anggaran penyediaan lapangan olahraga kepada masyarakat. Saya harap upaya (perbaikan) ini bisa diperjuangkan supaya kegiatan olahraga di lingkungan masyarakat bisa terpenuhi,” terang Ali.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi DKI Jakarta Achmad Firdaus menjelaskan bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi dengan jajaran Sudin Disorda Jakarta Selatan.
“Karena tadi sudah disampaikan dari Sudin Selatan, ada miskomunikasi juga dengan jajaran Pemkot (Selatan). Tapi mudah-mudahan catatan dari komisi E jadi catatan khusus bagi kita,” ungkapnya.
Meski demikian, pihaknya memastikan penyesuaian tersebut tak akan berpengaruh terhadap perbaikan sarana dan prasarana olahraga yang akan mulai dikerjakan pihaknya di awal tahun 2020.
“Saya terima kasih banyak masukan dari komisi E, kedepan ini akan menjadi catatan kita ingat untuk kesempatan yang akan datang. Memang kegiatan ini kami rancang di 2020 sudah melakukan diskusi juga di internal, mudah-murahan kegiatan bisa berjalan lancar jadi tinggal di diskusikan saja,” tandasnya. (DDJP/alw/oki)