Komisi E DPRD DKI Jakarta mendukung rencana peningkatan kualitas dan kapasitas Sekolah Luar Biasa (SLB) di ibu kota.
Hal itu disampaikan oleh Anggota Komisi E Yudha Permana dan Farah Savira. Keduanya menyoroti pentingnya fasilitas pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus.
Yudha menekankan, peningkatan jumlah SLB dan kualitas pendidikan bagi anak disabilitas, termasuk anak dengan autisme, perlu dimaksimalkan.
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Yudha Permana. (dok.DDJP)
“Kalaupun memang itu (penambahan SLB) kita sangat setuju, kita dukung,” terang Legislator Partai Gerindra itu.
Ketua Tunas Indonesia Raya DKI Jakarta itu juga menyoroti kebutuhan perhatian khusus dalam pendidikan inklusif.
Sebab, anak-anak difabel membutuhkan perhatian khusus sekaligus membutuhkan pendekatan yang berbeda dari sekolah umum.
“Bisa jadi gurunya dan dari semua stakeholder yang membidangi ini harus benar-benar teredukasi dengan baik,” tambah dia.
Selain itu, Ketua DPC Gerindra Jakarta Barat itu juga menegaskan, perlu kesiapan anggaran dan regulasi untuk mendukung sistem pendidikan di SLB agar dapat berjalan secara optimal.
“Dari anggaran juga harusnya bisa dan siap, begitu juga regulasi karena kita ingin by sistem-nya (pendidikan di sekolah luar biasa) bisa jalan dengan baik,” tutur dia.
Hal senada disampaikan oleh Farah Savira, yang menyoroti masih kurangnya jumlah SLB dan kualitas pelayanan yang diberikan.
“Nah, terkait dengan jumlah (SLB), kemarin kita cek masih kurang (jumlah kapasitasnya) dan pelayanannya juga,” ujar Farah.
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Farah Savira. (dok.DDJP)
Politisi Partai Golkar ini juga menyoroti tantangan yang dihadapi orangtua yang memiliki anak difabel.
Sebab, jika mengakses pendidikan yang dikelola swasta kebanyakan biayanya lumayan besar.
“Akhirnya banyak yang bertumpu ke yayasan-yayasan untuk dapatkan pendampingan pendidikan,” jelas dia.
Maka dari itu, legislator kelahiran Jakarta, 18 Juli 1996 itu berharap peningkatan kurikulum dan kualitas tenaga pendidik di SLB dapat menjadi prioritas agar anak-anak difabel mendapatkan pendidikan yang lebih baik.
“Harapannya, kita nanti bisa memperkuat kurikulumnya, kualitas tenaga pendidiknya juga kita tingkatkan supaya bisa mendampingi anak-anak difabel dengan baik,” tandas dia.
Mengutip data dari situs resmi Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, pada awal 2023, terdapat sebanyak 89 SLB yang ada di DKI Jakarta.
Sebanyak 13 di antaranya dikelola oleh Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta dan 76 lainnya milik swasta. (all/df)