Drainase di Kelurahan Kapuk Butuh Pengerukan Sedimen secara Berkala

December 18, 2024 7:06 pm

Kelurahan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, membutuhkan pengerukan dan pembersihan sedimen di aliran sungai secara berkala. Pasalnya, wilayah tersebut masuk kategori rawan banjir. Demikian diungkapkan Anggota Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta Andri Santosa di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (18/12).

Andri mengungkapkan, terdapat aspirasi masyarakat di wilayah tersebut terkait dengan upaya mengatasi banjir. Di antaranya terkait aliran sungai yang belum terjamah pengerukan sedimen hampir 12 tahun.

Akibatnya terjadi pengendapan lumpur yang cukup tinggi. “Yang ditakutkan sekarang itu kan musim hujan jika debit airnya tinggi, dikhawatirkan banjir ke lingkungan warga,” ujar Andri.

Anggota Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta Andri Santosa. (dok.DDJP)

 

Terlebih lagi, sambung Andri, Kelurahan Kapuk merupakan kelurahan terpadat di Asia. Jumlah penduduknya mencapai sekitar 180 ribu jiwa. Bahkan terdapat rukun tetangga (RT) yang penduduknya mencapai 1.000 kepala keluarga (KK).

“Terlampau padat dan masalah untuk saluran airnya itu kurang baik. Karena di Kapuk, RW yang kemarin saya eskalasi itu salah satunya masuk RW kumuh,” jelas Andri.

Karena itu, Andri meminta Pemprov DKI memprioritaskan permasalahan RW kumuh di wilayah Kelurahan Kapuk. Dengan demikian, warga punya tempat tempat tinggal yang layak huni.

Salah satu permasalahan yang paling krusial di wilayah tersebut, menurut Andri, yaitu infrastruktur dan saluran air. “Target kita, Pemprov bisa merealiasasikan prioritas RW kumuh supaya layak huni,” tutur dia.

“Karena yang disebut RW kumuh ini akan mendapatkan perhatian khusus untuk penanganannya. Paling utama itu sisi infrastruktur dan saluran airnya,” tambah Andri.

Kendati demikian, Andri mengapresiasi Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta dan Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman DKI Jakarta telah menindak lanjut pengerukan di RW 8, 12, 13, dan 16, sepanjang 2,6 kilometer, setelah 12 tahun tak tertangani.

Sehingga permasalahan saluran air di kelurahan tersebut dapat teratasi secara perlahan. “Kemarin dari usulan reses sudah langsung ditanggapi dari Sudin SDA sudah mulai proses hampir dua minggu lebih. Alhamdulillah, langsung ditindaklanjuti, dan saat ini masih proses berjalan,” kata Andri.

Ia berharap, proses pengerjaan saluran air yang sedang dikerjakan oleh Dinas SDA terus dijalankan secara berkala. Meski dinilai sulit, kenyamanan tempat tinggal yang layak untuk masyarakat Kelurahan Kapuk adalah yang utama.

“Kita akan kawal terus supaya tidak terjadi sebelum selesai itu berhenti di tengah jalan. Tentunya saya monitor langsung dengan berkoordinasi dengan rw setempat. Jadi ini tetap saya kawal karena saya tidak bisa menuntut cepat karena medannya yang cukup sulit,” pungkasnya. (apn/df)