DPRD Tinjau Sekolah yang Atapnya Roboh Diterpa Angin

December 27, 2019 9:44 pm

Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta meninjau Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kembangan Utara 010 pagi dan 12 petang Jakarta Barat yang atap menggunakan kanopi roboh saat hujan disertai angin, Rabu (25/12) lalu.

Disela-sela kunjungan tersebut, Koordinator Komisi E Zita Anjani mengaku miris atas kejadian robohnya kanopi tersebut. Namun beruntung, saat kejadian seluruh siswa sedang libur.

“Alhamdulillah kejadiannya pas anak-anak libur, tidak ada di sekolah,” ujarnya di lokasi, Jumat (27/12).

Zita menjelaskan, secara teknis kanopi tersebut roboh karena baut penahan kanopi berukuran tidak sebanding alias terlalu kecil untuk menopang beban kanopi. Apalagi menurut keterangan sekolah, kanopi tersebut telah berusia 10 tahun.

“Saya sudah cek, padahal kualitas besinya masih bagus, cuma baut untuk menempelkan ke dinding sangat kecil dan sangat rapuh, jadi walaupun kerangka bagus, tetap saja roboh kalau instalasinya kurang. Ditambah lagi ada hujan angin,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Iman Satria meminta agar kanopi tersebut dapat diperbaiki atau diganti baru oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait. Ia berharap perbaikan atau penggantian tersebut dapat rampung sebelum kegiatan belajar mengajar mulai kembali aktif di Senin (6/1) tahun 2020 mendatang.

Di lokasi yang sama Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) DKI Jakarta Syaefuloh Hidayat menyanggupi permintaan Iman agar saat murid masuk sekolah, kanopi sudah selesai diperbaiki.

“Ini menjadi perhatian bagi kami, untuk kemudian dalam waktu dua minggu kami mencoba melakukan upaya perbaikan agar saat masuk sekolah pada 6 Januari situasinya sudah kondusif,” ungkapnya.

Di sisi lain, Kepala Sekolah SDN Kembangan Utara 10 Pagi Ristahapsati Musfa Sadisa menyatakan, selain kanopi yang sudah berusia tua, gedung sekolah tersebut juga sudah selayaknya mendapat sentuhan rehabilitasi. Ia mengatakan, sekolah yang memiliki luas 3.880 meter persegi itu belum dibangun sejak tahun 1989. Rehabilitas sangat penting demi kemanan dan kenyamanan kegiatan belajar mengajar.

“Karena memang bangunan karena ini sudah lama, jadi menurut saya sudah layak untuk di renovasi secara menyeluruh agar kegiatan belajar mengajar nyaman,” tandas Ritahapsati. (DDJP/gie/oki)