Panitia Pemilihan (Panlih) Wakil Gubernur DPRD DKI bersama Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) terus mengintensifkan persiapan pelaksanaan pemilihan Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta.
Kali ini, persiapan dilakukan dengan mensimulasikan tahapan penyampaian visi misi Cawagub, sebagai salah satu rangkaian proses pemilihan. Dalam tahapan ini penyampaian visi misi dilakukan dengan mengandalkan telekomunikasi interaktif video conference. Ini dilakukan sebagai bentuk pencegahan penyebaran Covid-19 saat gelaran pemilihan Wagub DKI berlangsung.
Wakil Ketua Panlih Cawagub DPRD DKI Basri Baco mengatakan, simulasi perlu dilakukan untuk memastikan koordinasi penugasan antar divisi dalam pelaksanaan agenda penyampaian visi misi Cawagub DKI yang diputuskan DPRD DKI melalui jaringan teleconference dapat lebih berjalan optimal.
“Jadi hari ini kita simulasi untuk persiapan video conference besok (Jumat), dengan perwakilan dari Cawagub dan perwakilan dari seluruh fraksi (9 fraksi) dan panlih. Tadi juga dihadiri oleh Ketua DPRD dan Wakil Ketua untuk melihat kesiapan-kesiapan,” ujarnya di gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (2/4).
Ia menjelaskan, agenda penyampaian visi misi Cawagub DKI akan berlangsung dengan proyeksi durasi selama 2,5 jam mulai dari jam 14.00 WIB. Durasi tersebut, lanjut Basri, sudah termasuk dengan penyampaian visi dan misi Cawagub DKI berdasarkan pedoman Rencana Pembangnan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022. Kemudian, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dilakukan masing-masing utusan perwakilan fraksi partai politik DPRD bersama Cawagub DKI.
“Jadi Cawagub besok itu kita kasih waktu 15 menit, dan setiap fraksi kita kasih waktu 3 menit untuk bertanya, boleh kepada kedua (Cawagub), boleh kepada salah satu cawagub. Pertanyaan hanya boleh dua, ke dua-duanya cawagub atau dibagi satu-satu, dan setiap pertanyaan itu kita kasih waktu kepada cawagub setiap fraksi itu punya waktu 5 menit untuk menjawab,” terang Baco.
Dengan demikian, pihaknya mengimbau kepada seluruh internal fraksi-fraksi partai politik DPRD DKI supaya berkoordinasi mempersiapkan pertanyaan alternatif diluar materi RPJMD 2017-2022 guna mengetahui penguasaan kompetensi yang dimiliki masing-masing Cawagub DKI.
“Karena RPJMD itu banyak hal, diharapkan jangan yang sama, jadi dua pertanyaan jangan ada yang sama antara satu fraksi dengan fraksi yang lain. Sehingga kami (panlih) juga minta kepada fraksi mempersiapkan pertanyaan cadangan, sekiranya dari dua yang sudah disiapkan ada yang salah satu sama dengan fraksi lain, maka pertanyaan cadangan itu yang diajukan demi memaksimalkan proses visi misi dan tanya jawab,” tandas Baco. (DDJP/alw/oki)