DPRD Minta Anggaran Penanganan Banjir di 2021 Dikelola Serius

November 8, 2020 6:51 pm

Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengatakan, selain penanganan dan pemulihan atas dampak pandemi Covid-19, Pemprov juga harus serius menangani banjir Ibukota.

Terlebih, anggaran yang disiapkan dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Rancangan APBD tahun 2021 tak main-main. Anggaran penanggulangan banjir yang diusulkan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) mencapai Rp4,05 triliun.

Besaran itu didapat dari dana pinjamanan Pemerintah Pusat ke DKI dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk peningkatan infrastruktur pengendalian banjir sebesar RP3,1 triliun. Sisanya dari APBD DKI Jakarta.

“Karena memang masalah di Jakarta itu ada tiga, macet, banjir, dan pandemi Covid-19. Untuk banjir ini saya minta komitmennya untuk kerja yang betul,” ujarnya dalam rapat Banggar di Bogor, Jawa Barat, Minggu (8/11).

Dalam eksekusi kegiatan penanganan banjir, Pras sapaan karibnya juga meminta Dinas Sumber Daya Air (SDA) berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga. Upaya tersebut perlu dilakukan agar tidak terulangnya peristiwa banjir yang diakibatkan program revitalisasi trotoar di sejumlah wilayah di Jakarta.

“Dalam waktu dekat saya juga akan menggagas apel siaga banjir untuk mengetahui jumlah pasukan biru, oranye, hijau, alat-alat berat yang akan disiapkan. Supaya apa, supaya kita tahu kekuatan kita menghadapi musim penghujan yang saat ini sudah terjadi,” ungkap Pras.

Di lokasi yang sama Kepala Dinas SDA Juaini menjelaskan, total anggaran penanggulangan banjir sebesar Rp4,05 triliun dalam KUA-PPAS Rancangan APBD tahun 2021 sebagian besar akan digunakan untuk pembebasan lahan untuk pembebasan lahan dalam kegiatan pelebaran kali dan pembangunan waduk.

Selain itu untuk pembangunan dan rehabilitasi sistem polder pengendali banjir, revitalisasi pompa pengendali banjir, pembangunan tanggul pengaman pantai (NCICD A), pembangunan drainase vertikal, perencanaan dan pengembangan flood supporting information system, dan penataan kawasan Kota Tua.

“Untuk pekerjaan hingga akhir tahun ini kita fokus pada pengerukan waduk, situ, embung yang telah dilaksanakan dari bulan Maret sampai Desember,” tandas Juaini. (DDJP/tim)