Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta berharap sinergi yang dijalin Pemerintah Provinsi (Pemprov) bersama Pemerintah Pusat menghasilkan fasilitas tes virus corona (COVID-19) secara cuma-cuma.
Sebab sejauh ini, pengambilan sampel tes virus corona masih sulit dijangkau oleh masyarakat lantaran keterbatasan alat dan infrastruktur yang tersedia. Sementara upaya mencegah penularan pandemik corona dengan pengujian secara gratis nyatanya telah berhasil di sejumlah negara. Semisal India yang menyediakan 53 pusat tes gratis, kemudian Amerika Serikat dan Korea Selatan yang telah menjaring identifikasi corona dalam skala besar.
“Kalau sekarang, kan tes mesti sulit, hanya di sepuluh tempat saja, bahkan beberapa waktu belakangan hanya di Litbangkes Jakarta. Mestinya, sudah ada tes gratis yang lebih proaktif, yang datangi wilayah terindikasi, semua orang bisa datang. Penanganan pun dapat segera dilakukan sebelum penularannya bertambah parah,” kata Zita Anjani, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Senin (16/3).
Menurutnya, saat ini yang menghawatirkan ialah penyebaran virus Corona semakin tidak terdeteksi dengan baik. Sebab dari sejumlah kasus yang terjadi, penyebaran virus Corona hingga saat ini terus berkembang dan diagnosa yang dialami masing-masing individu dapat bervariasi.
“Sekarang, ditemukan juga penyebaran dari orang yang tidak memperlihatkan gejala. Memang, buat tahu orang ini kena atau tidak harus melalui tes. Bahaya sekali bila tidak diketahui, kita pun makin-makin tidak dapat kepastian,” terangnya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan Pemprov DKI Jakarta sejauh ini terus berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menangani perkembangan penularan virus Corona. Salah satunya, dengan mengajukan laboratorium uji tidak terpusat sebagai laboratorium pendamping pemeriksaan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
Tujuan pengajuan laboratorium uji dilakukan agar proses pengujian dan langkah-langkah selanjutnya dapat dilakukan lebih cepat. Sebab, bila pengujian memerlukan waktu yang lama, dalam masa itu pula pribadi-pribadi ini sudah berinteraksi dengan begitu banyak orang sehingga penyebaran bisa saja terjadi.
Selain itu, laboratorium uji yang diusulkan Pemprov DKI akan merilis data perkembangan secara berkala untuk menjaga prinsip transparansi dalam penyebaran virus corona di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Sebab, Pemprov DKI Jakarta perlu mengetahui siapa saja dan di mana saja sebaran virus tersebut, sehingga dapat langsung melakukan tracking. Termasuk beberapa hari sebelumnya orang yang terjangkit tersebut berkegiatan di mana saja dengan siapa saja.
Kasus penularan virus corona kini telah menyebar ke berbagai tempat sehingga dibutuhkan kecepatan untuk menanganinya dan sudah menjadi kewajiban seluruh pihak untuk turut menangani sebaran ini.
Dengan demikian, Pemprov DKI Jakarta mengimbau seluruh warga untuk bersama menangani COVID-19. Sedangkan, Informasi terkini seputar COVID-19 di Jakarta dapat diakses masyarakat melalui situs corona.jakarta.go.id. (DDJP/alw/oki)