DPRD Harap PAM Mampu Perluas Jaringan Pengelolaan Air Siap Minum

September 14, 2022 11:30 am

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta mengapresiasi teknologi Brackwish Water Reverse Osmosis (BWRO) untuk mengubah air payau menjadi air siap minum yang dimiliki Perumda Air Minum (PAM) Jaya. Teknologi tersebut diharapkan dapat dibangun di seluruh kota administrasi.

Ketua Panitia Khusus (Pansus) Pengelolaan Air Minum DPRD DKI Jakarta Pandapotan Sinaga mengatakan, saat ini baru ada satu lokasi pengolahan air baku yang menerapkan sistem Instalasi Pengelolaan Air (IPA) dengan BWRO, yakni di Daan Mogot, Jakarta Barat.

“Saya lagi dorong Dirut PAM membangun tempat seperti ini, supaya rakyat Jakarta bisa terlayani air minum secara menyeluruh,” ujarnya di IPA Mookervaart, Daan Mogot, Jakarta Barat, Selasa (13/9).

Pandapotan berharap tahun 2023 mendatang PAM Jaya akan menguasai seluruh pengelolaan air minum, sistem IPA BWRO mampu diterapkan di lima wilayah kota dan satu kabupaten di DKI Jakarta. Mengingat kerjasama dengan dua mitranya, yakni PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA) dan PT Aetra Air Jakarta akan berakhir pada Februari tahun depan.

“Ternyata PAM sendiri sudah bisa membuat air yang bisa langsung diminum. Pengelolaan airnya sendiri kita bisa melihat kan, airnya yang payau bisa diolah menjadi air minum, saya pikir sudah cukup. Saya sudah coba tadi malah lebih enak dari air biasanya,” ungkapnya.

Di kesempatan yang sama, Direktur Utama Perumda PAM Jaya Arief Nasrudin mengungkapkan bahwa sistem ini merupakan hasil karya tim PAM Jaya untuk memenuhi kebutuhan air minum warga DKI, terutama warga yang tinggal di wilayah sulit air bersih.

“Jadi ini bagian dari hasil karya dimana pada saat isu kesulitan tentang air, dan air bakunya yang terkontaminasi dengan air laut dan hasil industri. Kemudian hasilnya bisa kita olah, hasilnya bisa langsung kita minum. Ini kan jadi satu trobosan yang dilakukan oleh PAM Jaya,” tuturnya.

Arief menargetkan pada tahun 2030, seluruh wilayah Jakarta sudah mampu menerapkan sistem dengan teknologi terbarukan ini.

“Selain disini belum ada, baru hanya satu. Jadi dari PAM yang ada di Indonesia ini adalah teknologi yang terbaru dan bisa dipastikan hanya ini yang terbaik. Seperti yang saya sampaikan, targetnya 100% sampai tahun 2030, jadi mulai dari tahun 2023 itu akan mulai pelayananya sampai 2030,” tandasnya. (DDJP/gie)