Kalangan DPRD Provinsi DKI Jakarta mendukung Kementerian Perhubungan melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek yang akan mengoperasikan Transjabodetabek Ekspres sebagai pengganti angkutan perbatasan terintegrasi busway (APTB).
“Tetapi operasionalnya harus dipersiapkan secara matang, sehingga mampu memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat pengguna angkutan umum di wilayah Jabodetabek. Ini tugas dan tanggung jawab Badan Pengelola Tranwportasi Jabodetabek (BPTJ),” papar anggota Komsi B DPRD DKI Jakarta, Yuke Yurike, (15/6).
Pelayanannya harus fokus pada calon penumpang. Ini yang perlu dilayani. Sesuai dengan namanya, Transjabodetabek, mudah-mudahan bisa mengurai kemacetan yang selama ini menjadi pemandangan sehari-hari di Ibu Kota. Masyarakat dari daerah penunjang yang bekerja di Jakarta, diharapkan bisa mengubah kebiasaan menggunakan kendaran pribadi dengan naik Transjabodetabek.
“Permasalahannya, untuk mengubah kebiasaan dari mengendarai kendaraan pribadi naik angkutan umum, tidak mudah dan butuh waktu. Kuncinya, sebenarnya ada pada kesadaran diri sendiri. Selama mereka belum menyadari bahwa menggunakan kendaran pribadi berarti menambah kontribusi kemacetan lalu lintas, selama itu pula kemacetan itu takkan teratasi,” imbuh Yuke. (su)