Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta mendukung upaya PT. MRT Jakarta melibatkan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam pengembangan bisnis.
“Menurut saya itu positif, saya dukung itu. Karena UMKM merupakan punggung perekonomian memang harus difasilitasi,” ujar Abdurrahman Suhaimi, Ketua Komisi B di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (13/2).
Sebanyak 62 UMKM akan dilibatkan untuk membukanya di stasiun moda raya terpadu (MRT). Pada pengoperasian fase pertama, PT. MRT Jakarta akan menyediakan ruang sebanyak 16 titik untuk para UMKM.
PT. MRT Jakarta mematok harga sebesar Rp1,3 juta bagi pelaku UMKM yang menyewa booth atau tempat berdagang. Harga itu dijelaskan PT. MRT Jakarta merupakan booth seharga Rp15 juta.
Menurut Suhaimi untuk kalangan UMKM rumahan harga tersebut masih dalam batas wajar. Hanya saja ia mendorong agar PT. MRT Jakarta memastikan bahwa lokasi berdagang para UMKM berada di lokasi strategis di stasiun.
“Jadi jangan sampai dengan harga sewa yang sudah murah tetapi kemudian para pelaku UMKM tidak bisa membayar juga karena tempatnya tidak strategis, itu percuma menurut saya,” ungkapnya.
Selain itu, Suhaimi juga mendorong agar lokasi berdagang untuk pelaku UMKM ditambah. Menurutnya PT. MRT Jakarta harus menyiapkan jumlah yang cukup untuk mengakomodir UMKM yang ada di Jakarta.
“Kalau cuma 62 menurut saya itu jumlah yang masih sedikit, karena jumlah UMKM di DKI Jakarta masih banyak sekali,” tandasnya. (DDJP/ans/oki)