Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta meminta Perumda Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya segera menindaklanjuti krisis air bersih yang dialami sebagian warga Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur. Warga mengaku sudah sebulan air PAM mengalir hanya dua jam dalam sehari.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak mengatakan, PAM Jaya harus segera memeriksa kendala yang dihadapi sebagian warga RT 002/RW 14 Cililitan,Kramat Jati. Selain itu, diperlukan pemetaan yang lebih luas agar sumber masalahnya terselesaikan.
“Sebaiknya segera petakan persoalan daerah tersebut, apakah masalah distribusi, maintenance agar masyarakat segera terbantu,” ujarnya, Senin (4/12).
Gilbert menyampaikan, apa yang dialami warga Cililitan, Jakarta Timur akan menjadi evaluasi PAM Jaya dari Komisi B DPRD DKI Jakarta. Karena seharusnya PAM Jaya dapat membuktikan bahwa telah menjangkau 62% layanan air bersih di Jakarta.
“Karena kenyataannya masih banyak daerah yang apabila di cluster, lebih dari 50% saya asumsikan sebenarnya tidak dicapai perpipaan. Apalagi kasus ini di tengah musim hujan. Harusnya ini bukan karena debit, tapi karena teknis lain,” ungkapnya.
Anggota Komisi B Muhammad Taufik Zoelkifli juga meminta PAM Jaya untuk segera menerjunkan tim memeriksa dan memperbaiki distribusi air bersih di Cililitan agar hak-hak dasar warga Jakarta terpenuhi.
“Jangan dibiarkan berlama-lama. Harus segera normalkan kembali supaya tidak ganggu aktivitas masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi Dirut PAM Jaya Arief Nasrudin mengaku telah menurunkan tim untuk memeriksa dan memperbaiki kendala-kendala yang dihadapi. Dia memastikan air bersih di wilayah Cililitan akan segera mengalir normal kembali.
“Hari sudah selesai di TL dan besok ke lapangan memastikan air mengalirnya di pelanggan,” ujarnya. (DDJP/bad)