Ribuan warga Jakarta memadati Lapangan Banteng untuk bersama menghadiri puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-498 Kota Jakarta, Minggu (22/6) malam.
Suasana penuh semangat dan kegembiraan terasa sejak sore hari. Lapangan terbuka yang dulu menjadi saksi sejarah kini kembali hidup sebagai pusat pesta rakyat.
Warga datang dari berbagai penjuru kota, membawa anak-anak, keluarga. Bahkan komunitas lingkungan yang menandai momentum kebersamaan warga Jakarta dalam satu ruang terbuka yang inklusif.
Puncak perayaan itu dihadiri Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung bersama Wakil Gubernur Rano Karno serta jajaran eksekutif Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike. (DDJP/all)
Turut hadir Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike dan anggota Komisi A Hilda Kusuma Dewi. Yuke menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan acara tersebut.
“DPRD sangat mendukung. Lapangan Banteng sudah lama tidak digunakan untuk pesta rakyat, dan malam itu tempat ini kembali menjadi ruang publik yang hidup,” terang Yuke.
Menurut dia, antusiasme warga menjadi bukti bahwa Jakarta membutuhkan lebih banyak ruang terbuka yang dapat dimanfaatkan untuk hiburan dan kegiatan bersama. Ia juga menekankan pentingnya keberlanjutan kegiatan serupa ke depan.
“Mudah-mudahan itu bisa menjadi hiburan yang mengangkat semangat warga Jakarta. Ke depan, kegiatan seperti itu perlu digelar lebih merata,” ujar Yuke.
Yuke turut menyoroti potensi ekonomi dari perayaan tersebut, terutama bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Yuke menilai, kegiatan semacam itu mampu menciptakan ekosistem rekreasi dan ekonomi yang berjalan beriringan.
“Harapannya Pemprov DKI Jakarta lebih sering membuat kegiatan seperti itu yang melibatkan UMKM dan memberi ruang bagi warga untuk berekreasi,” tambah dia.
Di akhir pernyataannya, Yuke menyampaikan harapannya agar warga Jakarta semakin mencintai kotanya seiring bertambahnya usia.
“Kalau cinta dan sayang, otomatis kita akan rawat. Mari bebenah bersama, bikin Jakarta makin cantik, makin bersih, makin cihuy,” tutur Yuke.
Sementara itu dalam sambutannya Gubernur Pramono menekankan pentingnya menjadikan budaya sebagai fondasi dalam membangun Jakarta ke depan.
“Akar budaya Betawi merupakan kekayaan utama yang harus terus dijunjung tinggi,” ujar Pramono.
Ia juga menegaskan bahwa pembangunan Jakarta membutuhkan kolaborasi aktif dari seluruh masyarakat.
“Keterlibatan warga sangat penting untuk masa depan Jakarta. Malam ini mari kita bergembira bersama merayakan kota yang kita cintai,” ajak Pramono. (all/df)