Komisi D DPRD DKI Jakarta mendorong Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta segera menindaklanjuti hasil reses pimpinan dan anggota DPRD DKI Jakarta.
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Ali Lubis meminta Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta melalui para Suku Dinas mendata hasil reses dewan.
Hal itu bisa menjadi bahan pertimbangan bagi Dinas SDA DKI dalam menyusun program kerja, kebijakan, dan anggaran daerah.
Termasuk dalam pengambilan keputusan terkait pembangunan dan pelayanan publik di Jakarta.
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Ali Lubis. (dok.DDJP)
Data tersebut diperlukan untuk mengetahui hasil reses yang telah ditindaklanjuti oleh Dinas SDA.
“Jadi kita tahu yang dikerjakan sesuai aspirasi kita atau bukan,” ujar Ali di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (5/8).
Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Ghozi Zulazmi mengatakan, sistem drainase menjadi aspirasi paling banyak yang diterimanya saat reses.
Masyarakat berharap asistem drainase yang efektif untuk mengalirkan debit air hujan, mencegah genangan, dan mengurangi risiko banjir serta dampaknya.
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Ghozi Zulazmi. (dok.DDJP)
“Penanganan banjir, sistem drainese itu menjadi urgent dan utama,” kata Ghozi.
Pada kesempatan yang sama, Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Jamilah Abdul Gani mengungkapkan, saluran air yang terputus-putus di Meruya Utara menjadi salah satu penyebab banjir. Terutama saat curah hujan tinggi.
Kondisi tersebut dapat menyebabkan air tidak dapat mengalir dengan lancar. Akhirnya meluap ke jalan atau pemukiman.
Untuk itu, ia mendorong Dinas SDA memastikan saluran air berfungsi optimal.
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Jamilah Abdul Gani. (dok.DDJP)
Sehingga air dapat mengalir dengan lancar dan tidak menggenang dan menyebabkan banjir.
“Salah satu penyebab banjir tentu saluran air karena saya temuin ketika turun banyak sekali saluran yang terputus-putus termasuk di Kelurahan Meruya Utara yang sudah saya sampaikan,” beber Jamilah. (yla/df)