Komisi C DPRD Provinsi DKI Jakarta mendorong Perumda Air Minum (PAM) Jaya melakukan percepatan cakupan layanan air bersih mencapai 100 persen yang ditargetkan rampung pada 2029.
Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Komisi C DPRD Provinsi DKI Jakarta Suhud Alynudin usai rapat kerja evaluasi kinerja PAM Jaya tahun 2024 dan tahun berjalan, Rabu (7/5).
Menurut Suhud, cakupan layanan air bersih untuk warga DKI Jakarta saat ini sudah mencapai 70 persen.
Sekretaris Komisi C DPRD Provinsi DKI Jakarta Suhud Alynudin. (dok.DDJP)
Sehingga seluruh proses desain dan mekanisme yang sudah dibangun harus dipercepat.
Apalagi, dorongan tersebut sebuah atensi langsung dari Gubernur Provinsi DKI Jakarta Pramono Anung yang merupakan bagian dari Program 100 Hari Gubernur untuk memperluas cakupan air minum perpipaan di DKI Jakarta.
“Tadi sudah disampaikan dan dipaparkan prosesnya sampai ke layanan sempurna itu di tahun 2029,” ujar Suhud.
Selain itu, Suhud juga mendorong agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama PAM Jaya agar berkomunikasi secara intensif terkait perizinan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Karian Serpong Hilir, Tangerang, Banten.
Dengan demikian, prosesnya dapat berjalan secara lancar. Pasokan air di wilayah Jakarta Barat dapat terpenuhi secara maksimal.
“Terkait dengan SPAM Karian ini menjadi persoalan yang harus segera diselesaikan agar ketersediaan air di wilayah Barat Jakarta bisa diselesaikan,” kata Suhud.
Menurut Suhud, PAM Jaya juga harus segera mengevaluasi layanan yang sudah eksisting terhadap ketersediaan air untuk warga Jakarta yang masih terganggu dan terhambat.
Tjuannya agar tidak ada lagi masyarakat yang mengeluhkan soal ketersediaan air.
“Itu pertama kali yang harus diselesaikan oleh PAM Jaya. Karena sampai hari ini masih banyak komplen dari warga,” ungkap Suhud.
Sementara itu, Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin menargetkan pasokan air bersih untuk warga DKI Jakarta akan terpenuhi secara maksimal hingga 100 persen pada 2029.
Di 2025, tegas Arief, pasokan air sudah mencapai 70 persen. Hal itu merupakan dorongan dari Gubernur Pramono Anung yang menargetkan pasokan air bersih 90 persen pada 2027.
Sehubungan itu, tambah Arief, telah merampungkan Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Buaran III yang merupakan satu dari delapan program prioritas PAM Jaya untuk memenuhi cakupan layanan air bersih untuk warga.
IPA Buaran III dibangun sejak April 2023 dan rampung pada April 2025. Proyek itu dibangun di atas lahan seluas 3,4 hektar dengan kapasitas produksi mencapai 3.000 liter per detik.
Volume reservoir sebesar 39.400 meter kubik merupakan fasilitas pengelolaan air terbesar di Asia Tenggara.
“Makanya dibangunlah beberapa IPA yang akan kita dorong di 2025 hingga 2027 bisa selesai, karena memang targetnya pak gubernur 90 persen itu harus selesai di 2027,” jelas Arief.
“Mudah-mudahan masukkan dari bapak-bapak (dewan) semuanya akan menjadi catatan kami untuk melakukan perbaikan,” pungkas Arief. (apn/df)