Dongkrak Kunjungan Wisata Kota Tua 

November 20, 2024 5:50 pm

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta diharapkan meningkatkan pelayanan di sektor pariwisata. Khususnya kawasan Kota Tua, dalam upaya mewujudkan Jakarta sebagai kota global.

Hal itu ditegaskan Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta Muhammad Lefy dalam rapat kerja bersama eksekutif di Grand Cempaka Resort dan Convention, Bogor, Jawa Barat, Rabu (20/11).

Lefy mengatakan, pengembangan wisata Kota Tua sebagai ikon Jakarta diperlukan untuk menunjang potensi wisatawan setelah tak lagi menyandang status sebagai ibukota.

Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta Muhammad Lefy. (dok.DDJP)

Dengan demikian, Jakarta tetap akan menjadi pusat ekonomi dan wisata unggulan dengan berbagai potensi yang dimiliki. “Kita pengen Jakarta jadi ikon Indonesia, barometer Indonesia ini kita, kalau kota tua kita jelek bagaimana?,” kata dia.

Hal senada diungkapkan Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Nur Afni Sajim. Menurut dia, pengembangan wisata Kota Tua sangat diperlukan, mengingat sebagai kawasan bersejarah.

Daerah yang kerap mendapat julukan sebagai Batavia Lama itu terdapat fasilitas sisa-sisa peninggalan masa Kolonial Belanda menyimpan berbagai bangunan arsitektur khas.

Hingga kini, bangunan-bangunan tersebut masih terjaga. Seperti Museum Fatahillah, Taman Fatahillah, serta berbagai bangunan lain.

Terdapat pula bangunan yang difungsikan sebagai museum, restoran, galeri seni, dan toko-toko suvenir.

Kawasan Kota Tua masih tetap eksis di mata wisatawan domestik hingga wisatawan mancanegara.

Nur Afni menilai, Musem Fatahillah yang berada di kawasan Kota Tua memiliki peran penting dalam pengintegrasian ekonomi transnasional dan menawarkan nilai-nilai budaya yang menarik bagi wisatawan.

“Kita tidak boleh lupa dengan sejarah, kalau kita keluar negeri kota tua dipromosikan begitu besar, museum,” kata dia. (yla/df)