Nasrullah menjadi anggota DPRD DKI tiga periode berturut berkat doa sang Ibu. Mulai dari periode 2009-2014, lalu 2014-2019, dan kini 2019-2024.
Ia bercerita awal mulanya pada tahun 2009 memberanikan diri mengikuti pemilihan umum (Pemilu) dengan membawa bendera Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
“Saya sudah aktif di PKS sejak 1998, dan sudah pernah pegang beberapa jabatan
juga. Tapi baru tahun 2009 akhirnya saya jadi anggota dewan,” ujar dia.
Bahkan di 2008, Nasrullah masih bekerja sebagai kepala Cabang Bank Muamalat Kemayoran. Saat itu, muncul isu akan dipindah ke luar Jakarta.
Namun, sang ibu melarangnya pindah ke luar Jakarta. “Namanya juga orang Betawi. Tidak mau jauh-jauh dari kampung halaman,” ungkap dia.
Di tahun itu pula, ia diminta PKS menjadi calon legislatif (Caleg) DPRD DKI di Daerah Pemilihan (Dapil) 5 Jakarta Barat. Dengan penuh keyakinan, ia menerima dan meminta sang ibu mendoakan dirinya agar bisa duduk di parlemen Kebon Sirih. “Berkat doa ibu, saya lolos ke Kebon Sirih,” tutur dia.
Ia kemudian menghadap atasannya di untuk mengajukan cuti di luar tanggungan selama setahun. “Saya tidak buru-buru mundur dari Bank Muamalat, karena saya ingin memelajari dulu situasi di DPRD DKI,” ungkap dia.
Namun ternyata, pimpinan tempat Nasrullah bekerja menolak permintaan cuti dan menegaskan lebih baik keluar jika mau serius di politik. “Ya sudah, saya mundur,” tandas dia.
Kini, Nasrullah aktif menyalurkan pendapat dan menyoroti kinerja, kebijakan, serta program-program Pemerintah melalui komisi A (bidang Pemerintahan). (DDJP/gie)