Distribusi Beras Sebaiknya Gandeng Warung Tradisional

June 14, 2024 6:09 pm

PT Food Station Tjipinang Jaya diminta melebarkan sayap menggandeng warung tradisional untuk pendistribusian beras. Demikian diungkap Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Munir.

Ia berharap, beras medium maupun premium yang diproduksi PT Food Station Tjipinang Jaya tak hanya tersedia di Minimarket ataupun Marketplace, namun juga tersedia di warung tradisional.

“Distribusikan ke toko beras kampung, jangan hanya di Supermarket. Agar masyarakat beli beras dengan kualitas bagus itu enggak jauh,” ujar Munir di gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (14/6).

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Munir Arsyad. (dok.DDJP)

Ia percaya ketersediaan beras hingga tingkat terendah bisa membuat harga stabil dan masyarakat mendapat kualitas beras yang baik untuk dikonsumsi.

Pasalnya Harga Eceran Tertinggi (HET) beras terus merangkak naik. Sesuai peraturan Bapanas (Perbadan) Nomor 5 Tahun 2024, saat ini HET beras untuk pulau Jawa atau Jakarta yakni Rp12.500 per kilogram untuk beras medium, dan Rp14.900 per kilogram untuk beras premium.

Sementara untuk usul pendistribusian di warung tradisional, ia meminta beras medium diperbanyak. Dengan begitu, masyarakat bisa membeli beras dengan harga terjangkau.

“Food Station harus memproduksi beras medium untuk kalangan masyarakat menengah ke bawah, karena banyak masyarakat mengeluh akan tingginya harga beras,” kata Munir.

Ia mengaku banyak menerima keluhan dari warga Daerah Pemilihan (Dapil)nya yang kesulitan menemukan beras medium. Sebab di Minimarket lebih banyak menjual beras premium.

Bahkan di Marketplace official store PT Food Station Tjipinang Jaya tidak ditemukan beras medium. “Keluarin yang medium, jangan hanya mengeluarkan beras premium,” kata Munir.

Meskipun diminta perbanyak produksi beras medium, namun Munir mengimbau agar PT Food Station Tjipinang Jaya tetap memperhatikan kualitas. “Kualitasnya juga harus baik. Kita ingin makan kenyang, enak” ucap dia.

Di kesempatan itu, ia juga meminta PT Food Station Tjipinang Jaya menjual beras di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET). Sebab banyak warga yang mengaku kesulitan membeli beras karena harga yang meroket.

“Kami berharap Food Station, tolong harganya jangan menyentuh HET. Kalau kita punya stok beras banyak, harganya bisa diturunin. Banyak masyarakat menengah ke bawah yang mengeluh. Kalau sulit, beras mahal,” ungkap Munir. (DDJP/gie/rul)