Sebelum Terminal Bus Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur dioperasikan, Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta hendaknya melengkapi fasilitas terminal untuk mendukung aktivitas terminal. Beberapa pengurus perusahaan otobus (PO) mengeluhkan, menjelang peresmian operasional terminal tersebut, ternyata banyak fasilitas belum terpenuhi. Hal itu diutarakan anggota Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta, Yuke Yurike ST., MM beberapa waktu yang lalu.
“Apalagi Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta menargetkan petengahan Juni 2016 ini aktif pegoperasiannya. Akibat belum tersedianya fasilitas yang memadai, bus-bus antar kota antar provinsi (AKAP) ngetem di luar terminal. Karena peresmian operasional terminal terpadu Bantar Gebang tersebut berkenaan dengan pelayanan pemudik Lebaran, seyogyanya Dishubtrans segera melengkapi fasiltas terminal,” tutur Yuke Yurike.
Wakil rakyat dari Fraksi PDI Perjuangan itu menambahkan, jika sekiranya fasilitas terminal belum lengkap, Dishubtrans terpaksa harus melayani pemudik dari terminal bus Pulogadung. Yuke menambahkan, Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, Andri Yansyah pernah mengemukakan bahwa pihaknya akan terus melengkapi fasiltas terminal tersebut serta memperbaiki infrastrukturnya.
“Selain segera menguji gerbang tol, Dishubtrans juga mendorong agar setiap PO untuk mengembangkan usaha mereka dengan cara online layaknya stasiun dan bandara. Sehingga mempermudah calon penumpang memperoleh tiket,” tambah Yuke. (sk)