Komisi D DPRD Provinsi DKI Jakarta mendorong Dinas Sumber Daya Air (SDA) menambah jumlah pembangunan instalasi sistem pengolahan air limbah domestik (SPALD) untuk kawasan permukiman, waduk dan rumah jaga pompa.
Anggota Komisi D DPRD DKI Bestari Barus mengatakan, rencana pembangunan SPALD di 55 titik oleh Dinas SDA di 2019 masih jauh dari kebutuhan.
“Harus segera ditambah lagi karena limbah kawasan permukiman belum terolah dengan baik. Sekarang kampung kumuhnya saja 200 tapi mau bikin septic tank komunal di 55 titik. Satu titik aja paling berapa RT (rukun tetangga),” ujarnya, Jumat (1/3).
Bestari mendorong Dinas SDA agar analisis studi kelayakan SPALD untuk kawasan permukiman dapat diselaraskan dengan penataan 200 rukun warga (RW) kumuh yang disepakati dalam Community Action Plan (CAP). Sehingga, instalasi SPALD untuk kawasan permukiman, waduk dan rumah jaga pompa dapat terlaksana tepat sasaran.
“Karena BPS sudah bersurat kepada DKI berdasarkan hasil survei mereka ada 445 kampung kumuh di Jakarta, kemudian disortir di DKI Jakarta jadi 200. Jadi harus ada percepatan pembangunan untuk sistem pengolah limbah itu,” terangnya.
Sejauh ini, Dinas SDA telah melakukan kajian dan studi kelayakan SPALD sejak tahun 2017 sebagai bagian dari solusi untuk menjaga kelestarian lingkungan serta membiasakan masyarakat dengan pola hidup bersih dan sehat.
Rencananya, Dinas SDA DKI baru merealiasikan pembangunan SPALD untuk kawasan permukiman waduk dan rumah jaga pompa sebanyak 55 titik dengan total anggaran sebesar Rp48,3 Miliar dengan APBD DKI 2019.
SPALD skala permukiman akan dibangun di enam lokasi yakni, Ciracas Prima dan Muara Condet di Jakarta Timur, Kompleks Damkar Semper Barat dan Tunas Harapan di Jakarta Utara, serta di wilayah Kemandoran dan Kompleks Damkar Ciganjur, Jakarta Selatan dan empat waduk yaitu Waduk Situ Babakan, Waduk Jagakarsa, Waduk Rambutan, dan Waduk Kaja.
Selain itu, SPALD juga akan dibangun di 45 rumah jaga pompa di DKI Jakarta dan secara bertahap akan dilakukan di 113 rumah jaga pompa lainnya dengan target awal pengerjaan akhir April 2019. (DDJP/alw/oki)