Dinas Kebudayaan Diminta Genjot Daya Tarik Pelesiran ke Jakarta

August 21, 2021 6:37 pm

Pariwisata dan budaya di Jakarta sebagai Ibukota negara menjadi satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Nilai-nilai kebudayaan Jakarta di sejumlah objek wisata diharapkan menjadi daya tarik sebagai pemikat wisatawan.

Namun demikian, Komisi E DPRD Provinsi DKI Jakarta menilai berbagai aspek kebudayaan Jakarta sejauh ini belum mampu berhasil mendatangkan banyak wisata. Buktinya, pendapatan daerah yang dihasilkan Dinas Kebudayaan masih jauh arang dari api.

Berdasarkan laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD (P2ABPD) tahun anggaran 2020, Dinas Kebudayaan hanya mampu menyumbang pendapatan daerah 66,22% atau Rp1,8 miliar dari target Rp2,8 miliar.

“Konsep menarik wisatawan harus diperbaiki, misalnya kalau ada masyarakat luar datang ke Jakarta harusnya pertama kali dijamu dengan nuansa dan kuliner Betawi. Sehingga begitu mau pulang, pasti yang dicari cendramata khas Betawi. Inikan bisa jadi pendongkrak pendapatan,” ujar Achmad Nawawi, Anggota Komisi E di gedung DPRD DKI Jakarta, Sabtu (21/8).

Ia juga menyarankan agar Dinas Kebudayaan menggandeng Dinas lain untuk mengoptimalkan sejumlah tempat wisata yang dinilai punya potensi besar dalam menarik wisatawan, salah satunya yakni Setu Babakan. Menurutnya akses jalan dan para pedagang dilokasi tersebut perlu dibenahi segera.

“Setu Babakan jalannya sangat kecil, tidak akan laku ditawarkan ke travel kalau tidak dibenahi. Perlu diadakan kerjasama dengan dinas lain, misalnya mengoptimalkan UMKM dari penduduk sekitar yang pastinya sudah dilatih dan terorganisir,” ucapnya.

Hal senada juga diungkapkan anggota Komisi E lainnya, Hariadi Anwar. Ia menyarankan agar Dinas Kebudayaan bekerjasama dengan beberapa perusahaan penerbangan dan tempat penginapan untuk mempromosikan destinasi khas Jakarta.

“Kalau berkolaborasi kan tempat wisata kita bisa terpampang dibuku destinasi yang ada di pesawat-pesawat. Kolaborasi juga dengan travel dan hotel untuk menarik wisatawan,” ucapnya.

Dilokasi yang sama, Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Kesejahteraan Rakyat DKI Jakarta (Askesra) Pemprov DKI Jakarta Suharti Sutar menyanggupi untuk membenahi Destinasi Wisata Setu Babakan segera.

“Baik, nanti para pedagangnya akan kita kolaborasikan dengan JakPreneur untuk mengembangkan potensi usaha dengan keterampilan yang mempuni,” ungkapnya.

Sementara Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Iwan Henry Wardhana mengakui rendahnya realisasi PAD pada tahun 2020 lalu karena banyaknya museum yang tutup. Namun ia optimis di triwulan empat tahun 2021 akan maksimal dalam mencapai target pendapatan karena secara bertahap tempat wisata sudah mulai dibuka kembali.

“Memang agak sulit buat kami di tahun 2020 untuk mencapai target, khususnya dalam mencapai retribusi daerah yang umumnya diperoleh dari museum. Sehingga harusnya bisa mencapai Rp2,8 miliar hanya terealisasi Rp1,8 miliar. Tapi di tahun 2021 kita yakin bisa lebih baik, kita akan optimalkan di akhir triwulan empat ini,” tandasnya. (DDJP/gie/oki)