Saat diajak berkunjung ke Pekan Raya Jakarta (PRJ) Kemayoran, Jakarta Pusat, Rajiman berdecak kagum dan kelihatan sering menggeleng-gelengkan kepala.
Kadang manggut-manggut sambil mengulas senyum. Apalagi jika mendatangi suatu stand yang menampilkan pramuniaga-pramuniaga cantik, Rajiman manggut-manggut dan geleng-geleng kepala, membuat Sobirin adiknya bertanya-tanya.
“Sedari tadi aku perhatikan Mas Rajiman geleng-geleng kepala, senyum-senyum sendiri, kenapa?” tanya Sobirin.
“Ekonomi makin maju. Banyak produksi yang dikreditkan di Pekan Raya Jakarta ini,” kata Rajiman.
“Ya. Bahkan banyak yang digratiskan,” kata Sumantri, keponakannya.
“Akh, kamu bisa ngomong begitu. Mana buktinya. Sedari tadi aku tak pernah dapat produk-produk secara gratis,” kata Sobirin.
“Benar kata anakmu. Itu brosur-brosur, kita dapatkan secara gratis,” kata Sumantri.
“Satu lagi yang gratis,” sahut Rajiman.
“Apa itu?” tanya Sobirin.
“Senyum-senyum cantik penjaga stand,” jawab Rajiman. (stw)