Dewan Ingin Onderdil Astronimi Diprioritaskan Dalam Revitalisasi TIM

July 29, 2019 6:42 pm

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta berharap PT Jakarta Propertindo dapat memprioritaskan krisis onderdil atau suku cadang peralatan studi astronomi Planetarium Jakarta kedalam program Revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) Cikini Jakarta Pusat di tahun 2020.

Wakil Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Triwisaksana mengatakan, perlunya penuntasan permasalahan tersebut untuk menjamin keberlangsungan eksistensi Planetarium sebagai salah satu pusat studi astronomi terbesar di Jakarta.

“Karena kita melihatnya sebagai satu kesatuan yang terintegrasi untuk renovasi sejumlah fasilitas yang ada di Taman Ismail Marzuki termasuk Planetarium, sebab itu adalah satu kawasan program budaya sekaligus kawasan keilmuan bagi warga Jakarta,” katanya, Senin (29/7).

Sani panggilan akrab Triwisaksana itu meyakini PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai pelaksana revitalisasi Taman Ismail Marzuki Cikini Jakarta Pusat telah menyiapkan rancangan pengembangan proyek (masterplan) yang ideal dan terbaik sebagai penunjang revitalisasi TIM di masa yang akan datang.

Termasuk, rancangan beberapa program unggulan operasional Planetarium seperti pengamatan hilal penentuan tanggal Idul Fitri dan Idul Adha kegiatan ataupun fenomena alam dilakukan secara reguler di Planetarium Taman Ismail Marzuki (TIM).

“Sehingga Planetarium ini bisa dimanfaatkan dengan seluas-luasnya untuk kebutuhan masyarakat,” ungkapnya.

Planetarium dan Observatorium Jakarta yang berdiri sejak 1996 baru-baru ini sedang mengalami sejumlah persoalan, yakni krisis suku cadang alat astronomi di wahana serta tantangan usia peralatan sarana dan prasarana planetarium sudah tua dan belum mendapat peremajaan hingga saat ini. Seharusnya, peralatan tersebut semestinya dipakai hanya selama 15 tahun.

Hal tersebut ditenggarai perusahaan pemasok Carl Zeiss asal Jerman sudah tak melayani proses pengadaan suku cadang sejak tahun 2015. Sehingga, suku cadang asli untuk alat planetarium sudah tak tersedia dalam satu tahun terakhir.

Akibatnya, pengelola Planetarium Jakarta berupaya saat ini tengah mengurangi kegiatan operasional pertunjukan tiap harinya. Dengan rincian, pertunjukkan Planetarium dan Observatorium Jakarta sebelumnya bisa digelar 5 kali pertunjukan dalam kondisi normal, kini dibatasi menjadi 2 kali pertunjukan setiap harinya.

Saat ini, delapan teknisi Planetarium dan Observatorium Jakarta terus mengusahakan perawatan suku cadang sendiri dan mengganti komponen yanng rusak dengan mencari suku cadang yang kompatibel. Sedangkan, PT Jakpro sedang mendalami proses pembahasan revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) yang akan dilaksanakan pada tahun 2020. (DDJP/alw/oki)