Delman, Jelajah Perkembangan Transportasi di Jakarta

August 5, 2024 7:21 pm

Transportasi merupakan cara memindahkan manusia atau barang dengan menggunakan wahana yang digerakkan oleh manusia atau mesin.

Bahkan, pada zaman sebelum penggunaan mesin, transportasi juga menggunakan hewan. Para ahli sepakat bahwa transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam beraktivitas sehari-hari.

Sesuai perkembangan zaman, transportasi menjadi alat yang semakin dibutuhkan. Bentuk alat transportasi terus mengalami perkembangan.

Semakin canggih. Sebab, manusianya semakin canggih memikirkan dan menciptakan alat transportasi yang dianggap paling efektif dan efisien.

Seperti di Kota Jakarta yang banyak menyimpang sejarah panjang perkembangan alat transportasi. Masyarakat di kota yang kini dikenal semakin modern ini, berbagai transportasi canggih yang menghubungkan pusat kota dengan wilayah aglomerasi sudah ada. Yakni MRT, LRT, Commuter Line, hingga TransJakarta.

Namun sebelum semua transportasi itu ada, berbagai bentuk transportasi telah dirasakan juga oleh masyarakat dari masa-masa sebelumnya.

Satu di antaranya adalah Delman. Alat transportasi ini berbentuk kereta dengan dua roda yang ditarik kuda. Ir Charles Theodore Deeleman merupakan penemunya, sehingga nama alat transportasi itu pun menggunakan namanya.

Seorang insinyur dan ahli irigasi itu punya bengkel besi di pesisir Batavia (kini Kota Jakarta).

Delman dikemudikan seorang kusir di bagian depan, dan penumpangnya berada di bagian belakang dengan posisi saling berhadapan.

Menurut sejarah, semula delman dipakai untuk mengangkut dan memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain. Seiring perjalanan waktu, difungsikan juga untuk alat transportasi manusia.

Di masa Hindia-Belanda, hanya orang yang dianggap penting bisa menggunakan delman sebagai angkutan antar-kota.

Bahkan, digunakan untuk menempuh jarak yang relatif jauh, sehingga masuk kategori kendaraan utama, saat itu.

Meski demikian, delman tidak hanya digunakan di Jakarta. Di daerah Sukabumi bernama disebut nayor, sedangkan di Minangkabau dinamakan bendi.

Begitu juga di daerah Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), bernama cidomo. Berbeda di daerah Yogyakarta yang dinamakan andong atau dokar.

Hingga kini, delman masih dapat dilihat di kawasan wisata. Ditemukan sedikit perbedaan antara delman pada zaman terdahulu dengan sekarang, yakni pada bagian roda.

Dahulu, delman menggunakan roda dari kayu berlapis karet, tapi kini banyak juga yang menggunakan ban mobil. (DDJP/df)