Komisi E DPRD DKI Jakarta mendorong Dinas Kesehatan segera membangun Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di kelurahan yang belum memiliki pelayanan kesehatan.
Ketua Komisi E Muhammad Thamrin menjelaskan, permintaan itu bertujuan memberikan dan menciptakan layanan kesehatan yang dekat dengan masyarakat.
“Saya mohon kelurahan-kelurahan yang belum ada Puskesmasnya segera dibangun,” ujar Thamrin saat pembahasan Pra-RKPD Tahun 2026, Selasa (18/3).
Hal senada juga diungkap Wakil Ketua Komisi E Agustina Hermanto atau yang akrab disapa Tina Toon.
Ia mengungkapkan, menerima aduan masyarakat yang kesulitan menjangkau layanan kesehatan karena belum ada Puskesmas tingkat kelurahan di tempat tinggalnya.
“Jadi, kalau darurat mereka harus nyeberang-nyeberang ke kelurahan lain maupun kecamatan lain,” tutur Tina Toon.
Karena itu, ia meminta Dinas Kesehatan segera mengkaji dan mencari lahan di 15 kelurahan yang belum memiliki puskesmas.
Sehingga, pembangunan Puskesmas bisa dimasukkan dalam rencana kerja tahun 2026.
“Ada beberapa tempat yang belum ada Puskesmasnya. Apakah mau ngontrak atau membeli lahan, kita bisa,” ungkap Tina Toon.
Di kesempatan yang sama, Sekretaris Komisi E Justin Adrian juga berharap seluruh kelurahan memiliki puskesmas.
Usulan tersebut, ungkap dia, sudah didorong sejak tahun 2022 usai Pandemi Covid-19.
“Kita harus kejar kelurahan-kelurahan yang belum ada Puskesmasnya. Saya kira cukup urgent. Lagi pula penduduk kita sangat padat. Puskesmasnya harus kita perbanyak jaringannya,” kata Justin.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati menjelaskan, meskipun ada 15 kelurahan yang belum memiliki Puskesmas, namun kini sudah ada 292 Puskesmas Pembantu (Pustu).
“Jadi ada beberapa kelurahan yang Puskesmasnya dua atau tiga tergantung lokasinya. Tapi memang benar ada beberapa kelurahan tidak memiliki Pustu,” ungkap Ani.
Namun, ia berkomitmen akan segera menindaklanjuti usulan pembangunan Puskesmas.
Seperti di 2025, Pemprov DKI Jakarta membangun Puskesmas Kelurahan Glodok dan Puskesmas Kelurahan Cipedak.
Sedangkan 13 kelurahan yang belum punya Puskesmas akan bekerja sama dengan klinik di wilayah tersebut.
Alternatif lainnya, Dinas Kesehatan mendatangkan mobil kesehatan keliling.
“Kalau tidak ada Pustu di situ, bekerja sama dengan klinik untuk memberikan layanan dasarnya. Ada juga kita datang jadi pos keliling,” tukas Ani. (gie/df)