‘Darurat KDRT’

May 22, 2024 10:03 am

“Miris. Dalam kurun waktu dua minggu, terjadi pembunuhan perempuan di empat lokasi. Kabupaten Bandung, Karimun, Ciamis, dan Minahasa Selatan. Ini kekejian tak terperi. Mengingat semua pelakunya adalah suami korban,” Rosman membuka pembicaraan.

“Pembunuhan adalah puncak insiden tindak kekerasan dalam rumah tangga alias KDRT. Artinya, sebelum menjadi korban pembunuhan, besar kemungkinan perempuan menerima kekerasan dalam bentuk yang berbeda. Pakar psikologi AS, Lenore E Walker, dalam studinya terhadap 110 perempuan korban kekerasan pada tahun 1970 menyebutkan, ia menemukan tiga fase siklus kekerasan,” kata Lucky yang mahasiswa akhir fakultas psikologi.

“Menarik juga ceritanya. Terus, cerita selanjutnya bagaimana?” Imron semakin ingin tahu.

“Pertama, tejadi ketegangan yang memunculkan kekasaran atau kekerasan kecil. Kedua, terjadi kekerasan, misalnya dalam bentuk fisik, psikologis, atau seksual,” tutur Lucky.

“Yang ketiga?” Imron semakin nggak sabaran dan ingin tahu.

“Ketiga, fase rekonsiliasi,” kata Lucky kembali terputus karena Imron terus ngocol bertanya.

“Maksudnya?” tanya Imron.

“Pelakunya minta maaf dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi,” jawab Lucky.

“Terus,……. terus………bagaimana?” Imron semakin penasaran.

“Siklus ini bisa berulang berkali-kali dan berdampak pada perkembangan psikologis perempuan yang oleh Walker disebut sebagai battered woman syndrom. Dalam sindrom ini, perempuan mengalami berbagai simtom negatif. Salah satunya penerimaan bahwa kekerasan sebagai bekas kesalahan yang dia lakukan,” jawabnya.

“Tetapi, merujuk data Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional (SPHPN) 2021 yang dirilis Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A), kekerasan pada perempuan.di Indonesia mengalami penurunan. Mana yang benar?” nyeletuk Jumadi.

“Saya juga sering melakukan KDRT. Tetapi isteri saya baik-baik saja. Malah dia senang jika saya melakukan KDRT,” Jiman nyeletuk.

“Aaah…….. Mana mungkin. Kamu mengada-ada,” sergah Jumadi.

”Kamu nggak percaya? Tanya tuh pada Zaenal,” kata Jiman sambil menunjuk ke arah Zaenal.

“ Iya, tapi KDRT dalam arti yang lain,” kata Zaenal.

“Maksudmu?” tanya Jumadi.

“KDRT, singkatan dari ‘Kalau Didekap Rapat Terus’, ujung-ujungnya ngajak making love,” kata Zaenal yang bukan lain adalah kakak ipar Jiman.

“Mak dirodok lu!” kata Jumadi sambil mesem. (DDJP/stw)