Dalami Makna Demokrasi, Mahasiswa UHAMKA Kunjungi DPRD DKI Jakarta

May 28, 2024 9:19 pm

DPRD Provinsi DKI Jakarta menerima kunjungan 30 Mahasiswa dari Universitas Prof. DR. HAMKA (UHAMKA), Selasa (28/5).

Dosen mata kuliah Modul Nusantara UHAMKA Mukhlis menjelaskan, kunjungan tersebut dilakukan untuk mendalami makna demokrasi pancasila sebagai penunjang program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

“Jadi karena temanya demokrasi dan kebhinekaan kami memilih untuk berkunjung ke DPRD DKI sebagai tempat kami untuk belajar demokrasi dan kebhinekaan,” ujarnya saat di gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (28/5).

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Suhud Alynudin sebagai penerima kunjungan mahasiswa menyampaikan, demokrasi dan kebhinekaan itu harus dikelola secara baik dengan berlandaskan Ideologi Pancasila. Dengan begitu ia berharap mahasiswa sebagai tunas bangsa dapat terus melanjutkan dan mempertahankan prinsi dasar “Berbeda-beda tetapi tetap satu” sebagai arti semboyan dari “Bhinneka Tunggal Ika”.

“Nah ikatan inilah yang harus diperkuat dalam kehidupan berbangsa kita oleh semua elemen masyarakat dan mahasiswa saya kira salah satu element yang bisa mendorong akselerasi agar Pancasila sebagai perekat keberegaman ini bisa semakin kuat dan kokoh,” jelas Suhud.

Anggota Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta, Suhud Alynudin saat menjawab pertanyaan Mahasiswa UHAMKA, Selasa (28/5) di gedung DPRD DKI Jakarta. Foto: Humas Setwan.

Lebih lanjut, Suhud menegasksn bahwa semangat yang sudah terbangun antar mahasiswa dari berbagai wilayah Indonesia menjadi satu petanda keberagaman yang harmonis. Sehingga para mahasiswa dapat mengenal dan menjaga sebuah toleransi serta dapat menjalin hubungan baik antar sesama.

“Wawasan ini penting agar keterbukaan dan toleransi dapat terbangun di kalangan mahasiswa. Dan ini akan dibawa di dalam kehidupan masyarakat dan akan menjadikan demokrasi ini yang sehat dan terlembagakan dengan baik,” jelasnya.

Sementara itu, salah satu Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMN) dari Universitas Kristen Artha Wacana, Nusa Tenggara Timur, Rene Umbu mengatakan bahwa merawat demokrasi dan kebhinekaan samgat penting. Sehingga segala bentuk perbedaan dapat teratasi dengan baik dengan berlandaskan falsafah dasar negara yaitu Pancasila.

“Sesuai pemaparan tadi bahwa antara demokrasi dan kebhinekaan itu dapat terjalin dengan baik kalau kita mampu mengelollanya dengan baik dengan berlandaskan Pancasila. Jadi walaupun kita berbeda beda dari Sabang sampai Merauke intinya kita mampu melihat bahwa perbedaan adalah penyatu bagaimana tentang Indonesia dari budayanya, agamanya dan sukunya,” pungkasnya. (DDJP/apn)