Kondisi cuaca dengan suhu tinggi berpengaruh terhadap segala bentuk aktivitas. Termasuk di Jakarta yang belakangan ini kondisi panas terik matahari terbilang cukup ekstrem.
Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Bambang Kusumanto mengemukakan, cuaca panas juga memicu gangguan tidur. Suhu udara tinggi, membuat seseorang sulit untuk tidur nyenyak.
Belum lagi, sambung Bambang, nyamuk kian banyak beterbangan saat udara panas. Gangguan tidur ini memperburuk masalah kesehatan mental.
Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Bambang Kusumanto. (dok.DDJP)
Repotnya, mereka yang mengalami gangguan kesehatan mental, seperti ditulis APA, hidup miskin, rentan terlibat penyalahgunaan Narkotika dan zat adiktif.
“Kelompok miskin kerap tak punya pilihan untuk beradaptasi dengan perubahan suhu udara,” ujar Bambang.
Di Jakarta dan kota-kota sekitarnya, sambung dia, warga dari kelompok menengah ke bawah atau kelompok marjinal yang bekerja di tempat terbuka, tentu merasakan teriknya panas udara.
Kondisi demikian, berpotensi menimbulkan konflik sosial dan kekerasan. Mereka rentan kena masalah mental yang tak tertangani secara medis.
“Orang-orang dalam situasi ini, lebih mudah berperilaku agresif dan sulit berpikir jernih. Ada korelasi kuat peningkatan suhu udara dengan perilaku antisosial,” tukas dia. (DDJP/stw/df)