Cuaca Ekstrem, Legislator Desak Pemangkasan Pohon secara Rutin

November 4, 2025 9:07 pm

Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Ali Lubis meminta Pemprov DKI Jakarta memperkuat mitigasi bencana pohon tumbang. Terutama di tengah kondisi cuaca ekstrem yang melanda ibukota.

Ali menyesalkan peristiwa pohon tumbang masih terjadi di Jakarta. Bahkan, belakangan ini pohon tumbang memakan korban.

“Seperti ini sudah beberapa kali terjadi dan ini sangat disayangkan sekali,” ujar Ali di Jakarta, Minggu (2/11).

Menurut dia, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) perlu rutin mengecek dan memangkas pohon-pohon tua dan berukuran besar di berbagai titik rawan.

Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Ali Lubis. (dok.DDJP)

Langkah tersebut, lanjut dia, penting untuk mencegah peristiwa berulang. Sebab mengancam keselamatan masyarakat.

“Distamhut harus rajin turun ke lapangan. Pohon-pohon yang sudah tua dan besar perlu dipotong untuk mencegah jatuh korban lagi,” tegas dia.

Ia juga juga meminta Dinas Tamhut berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan untuk menertibkan area parkir di bawah pohon besar selama cuaca ekstrem berlangsung. “Sementara dilarang parkir,” kata Ali.

Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta Fajar Sauri mengungkapkan, telah memangkas lebih dari 62 ribu pohon di seluruh wilayah Jakarta sepanjang 2025.

Hal itu sebagai pencegahan pohon tumbang saat hujan deras dengan angin kencang. “Kami terus melakukan pemangkasan rutin,” ungkap Fajar, Sabtu (1/11).

Hingga Oktober 2025, sebanyak 62.161 pohon telah dipangkas di berbagai titik Ruang Terbuka Hijau (RTH) di lima wilayah kota.

Fajar menambahkan, hujan lebat dengan angin kencang dalam beberapa waktu terakhir telah menyebabkan sejumlah pohon tumbang di berbagai titik.

Termasuk pohon tumbang di Jalan Metro Pondok Indah dan Jalan Dharmawangsa, Jakarta Selatan, yang menimbulkan korban jiwa.

“Menindaklanjuti kejadian tersebut, kami meningkatkan intensitas peremajaan pohon tua yang memiliki risiko tumbang sejak 27 Oktober 2025,” ucap dia.

Program peremajaan fokus pada jalur hijau, median jalan, serta area publik lainnya. Mengganti pohon-pohon tua dengan risiko tumbang dengan tanaman baru yang memiliki akar kuat, tajuk ringan, dan tahan terhadap angin kencang.

Peremajaan pohon juga untuk menyesuaikan dengan kondisi lingkungan perkotaan Jakarta. (red)