DPRD Provinsi DKI Jakarta mendorong Closed Circuit Television (CCTV) yang berada di Ibukota dapat terintegrasi dengan sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), seperti Dinas Perhubungan (Dishub), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat).
Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta Nasrullah menilai integrasi CCTV penting direalisasikan Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) untuk menimbulkan rasa nyaman dan aman di tengah-tengah warga.
“Makanya perlu ada integrasi yang terkoneksi dengan pihak lain. Apalagi ini sebagai pusat data center yang nantinya akan memberikan informasi kepada pihak lain yang membutuhkan. Seperti info lalu lintas, banjir, kebakaran, hingga kriminal,” ujarnya di Bogor Jawa Barat, Jumat (19/11).
Di kesempatan yang sama, Anggota Komisi A DPRD DKI William Aditya Sarana mengatakan selain integrasi, CCTV juga perlu diperbanyak terutama di beberapa titik rawan Ibukota. Dengan begitu ia berharap tingkat kejahatan dapat diminimalisir.
“Saya kira salah satu yang paling penting sebaran titiknya. Perlu diperbanyak terutama sifatnya untuk hal keamanan. Kedepannya CCTV harus fokus untuk manfaat keamanan dan memantau kondisi kota,” ungkapnya.
Meskipun begitu, William mengatakan dalam penambahan CCTV perlu dilakukan analisis kebutuhan, sehingga lokasi-lokasi yang dipilih tepat sasaran dan sesuai kebutuhan warga Jakarta.
“Harus ada pemantauan dan analisis kebutuhan, misalnya di tempat umum seperti pasar dan trotoar. Atau ditempat yang rawan kejahatan, itu bisa direkomendasikan,” ucapnya.
Di lokasi yang sama, Kepala Dinas Kominfotik DKI Jakarta Atika Nur Rahmania mengaku setuju dengan usul pengintegrasian CCTV dengan sejumlah Dinas. Oleh karena itu, langkah awal yang akan dilakukan yakni membuat kajian terlebih dahulu.
“Saya kira ini satu inovasi yang bisa kita usung melalui sebuah kajian yang baik untuk memastikan CCTV bukan hanya stand alone, tapi bisa terintegrasi secara overall dengan sistem 112, BPBD dan Kebakaran,” ucapnya.
Atika juga berupaya agar satu sistem dapat mencakup semua informasi, seperti titik genangan, dan kemacetan yang terpantau oleh CCTV. Sehingga masyarakat tidak perlu repot membuka banyak website untuk mendapatkan informasi.
“Jadi intinya kedepannya kita ada one stop service, jadi masyarakat tidak perlu membuka satu-satu website untuk mengakses layanan. Selama ini kita masih gunakan second data atau report, dengan penggunaan CCTV maka bisa kita dapatkan data realtime,” tandasnya. (DDJP/gie/oki)