Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta August Hamonangan mengimbau Pemprov DKI agar rutin mengecek fungsi alat peringatan bencana atau Disaster Warning System yang terpasang di sejumlah wilayah.
Pasalnya, August mendapat laporan dari warga perihal alat peringatan bencana yang berbentuk pengeras suara itu tidak berfungsi. Kejadian itu dialami Pengadegan, Jakarta Selatan.
Alat pengeras suara yang seharusnya memberikan info terkait peringatan banjir, saat itu tidak berfungsi.
“Padahal ketinggian air di Bendungan Katulampa pada saat itu sudah mencapai titik yang kritis,” ujar August, Selasa (4/3).
Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta August Hamonangan. (dok.DDJP)
Ia menyayangkan, alat yang merupakan ujung tombak pemberi informasi agar warga bersiap menghadapi banjir tidak berfungsi selayaknya.
Apalagi sejumlah titik di Jakarta terdampak banjir akibat meluapnya Sungai Ciliwung karena kiriman dari Bogor, Jawa Barat.
“Padahal niatnya adalah untuk memberikan peringatan dini kepada warga. Sehingga mereka punya jeda waktu untuk bersiap-siap menghadapi banjir,” kata August.
Dia berharap, tak ada lagi alat peringatan bencana yang rusak. Sebab dapat merugikan warga karena tak siap ketika air masuk ke rumah.
“Jangan sampai hal ini terulang kembali. Pemprov DKI Jakarta harus ingat bahwa keselamatan warga adalah yang utama. Sehingga, mereka harus memastikan alat-alat kesiapan banjir harus berada dalam kondisi yang prima,” tutur August.
Ia juga mengajak warga Jakarta tetap waspada. Sebab, khawatir ada potensi banjir susulan yang lebih luas areanya.
“Tetap waspada. Bahaya banjir belum usai, terutama di daerah bantaran kali. Segala persiapan harus dilakukan supaya kita semua siap dalam menghadapi banjir yang bisa saja terjadi nantinya,” tandas August. (gie/df)