Pemprov DKI diminta gencar memberikan edukasi untuk mencegah tawuran di kalangan remaja saat bulan suci Ramadan. Aksi tawuran sangat meresahkan masyarakat. Tidak hanya berpotensi menimbulkan kerugian materi, bahkan menelan korban jiwa.
Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Syarifudin berharap, peran dari tokoh masyarakat seperti RT dan RW harus terlibat dalam menangani aksi tawuran remaja.
“Harus betul-betul ada deteksi sejak dini, di situ kan ada Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) RT atau RW harus dilibatkan untuk mencegah terjadi hal-hal yang tidak dinginkan,” kata dia di gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (19/3).
Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Syarifudin. (dok.DDJP)
Untuk optimalisasi pencegahan tawuran, Syarifudin mengimbau Pemprov DKI berkolaborasi dengan lintas sektor agar setiap anak diberikan edukasi yang postif. Salah satunya yakni memberi tahu tentang bahaya dan akibat dari aksi tawuran.
“Antisipasi dari Pemprov DKI, jangan sampai terjadi lagi. Baiknya lebih mengasih edukasi,” ungkap dia.
Selama bulan suci Ramadan ini, beberapa aksi tawuran terjadi di wilayah Jakarta. Karena itu, Syarifudin berharap tidak ada lagi aksi tawuran. ”Mudah mudahan bisa berjalan aman hingga Lebaran. Jakarta tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan,” pungkas Syarifudin. (DDJP/apn/gie)