Wakil Komisi D DPRD Provinsi DKI Jakarta, Nova Harivan Paloh mendorong Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI untuk mengoptimalkan pemeliharaan seluruh tanggul yang berada di Pantai Utara Jakarta.
Hal tersebut disampaikan Nova usai melakukan peninjauan ke salah satu wilayah terdampak Banjir Rob, yakni di Kompleks Pantai Mutiara, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
“Menurut keterangan warga, disini belum pernah terjadi (Banjir Rob), sehingga Ini menjadi perhatian kita. Artinya ini masalah pemeliharaan, kedepannya harus lebih dioptimalkan,” katanya di lokasi, Kamis (11/6).
Sebab, Banjir Rob yang merendam komplek tersebut selama lima hari sejak Jumat (5/6) lalu yang disebabkan oleh rusaknya konstruksi bangunan dari tanggul bagian bawah yang terkikis terkena erosi dan bersamaan dengan naiknya permukaan air laut.
“Kalau ini airnya dari bawah, ada rembesan. Tanggulnya sih gak masalah. Makanya ini yang mau kita perketat lagi pemeliharaannya, harus dipantau terus,” tuturnya.
Sementara Kepala Dinas SDA DKI Jakarta, Juaini mengaku sudah berupaya memperbaiki kerusakan dengan melakukan penambalan sementara dibeberapa titik menggunakan batu dan pasir.
“Kemarin kita sudah mengirimkan sembilan truk batu kali, dan pasir untuk menutup kebocoran yang ada disini. Alhadulillah saat ini sudah tidak ada genangan lagi,” ucapnya.
Juaini menjelaskan, titik kerusakan berada di wilayah pengembang, yakni PT Intiland Development Tbk. Oleh karena itu, pihaknya akan terus berkoordinasi untuk memastikan jadwal rampungnya perbaikan tanggul secara permanen.
“Itu masih wilayah pengembang, mereka rencananya akan melakukan perbaikan secara permanen. Saat ini sudah ada tiang pancang untuk membuat sheetpile di sepanjang tanggul yang ada di Perumahan Mutiara. Kita akan terus mengawasi secara teknis,” tandasnya.
Juaini juga menginfokan yang terdampak di Komplek Pantai Mutiara ada sekitar 500 kepala keluarga (kk) dari delapan Rukun Tetangga (RT) di Rukun Warga (RW) 16.
Sedangkan dari info yang dihimpun, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan pasang air laut yang cukup tinggi akibat fase bulan purnama atau disebut juga full moon atau spring tide.
Selain faktor astronomis, terdapat faktor meteorologi berupa potensi gelombang tinggi akibat angin timuran yang cukup kencang dengan kecepatan 25 knot atau 46 kilometer perjam, hal itu bisa menciptakan gelombang air 2,5 hingga empat meter. (DDJP/gie/oki)