Korsleting listrik disebut Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI menjadi faktor utama penyebab kebakaran di Jakarta. Bahkan di 2023, 1.216 dari 2.286 kejadian disebabkan oleh listrik.
Anggota Komisi A DPRD Jakarta Dwi Rio Sambodo meminta warga untuk rutin melakukan pengecekan instalasi listrik sebagai upaya pencegahan terjadinya hubungan pendek arus listrik.
Ia juga meminta Pemprov DKI meningkatkan kualitas kabel listrik agar tidak ada lagi kebakaran yang disebabkan oleh kabel yang sudah usang.
“Penanganan kualitas kabel listrik beserta kenormalan penggunaan listriknya harus menjadi prinsip utama penanganan,” ujar Dwi Rio saat dihubungi, Senin (12/2).
Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Dwi Rio Sambodo. (dok.DDJP)
Selain itu, setiap RT dan RW juga harus dibekali alat pemadam api ringan (APAR). Khususnya di pemukiman yang padat penduduk. Harapannya, mampu menekan dampak penyebaran kebakaran.
“Hal ini seharusnya dapat diantisipasi dengan baik oleh Dinas Gulkarmat, terkait ketersediaan APAR yang menunjang khususnya untuk wilayah padat dan sempit yang sulit dijangkau mobil pemadam,” ungkap dia.
Pelatihan menggunakan APAR juga sangat dibutuhkan warga. Karena itu, harap Dwi Rio, Dinas Gulkarmat DKI bisa menyelenggarakan pelatihan masal di beberapa titik lokasi rawan kebakaran.
“Dinas Gulkarmat tidak bisa bekerja sendirian, karena tanpa keterlibatan dan peran serta warga salah satunya dalam melakukan pencegahan, seperti adanya korsleting listrik, pembakaran sampah hingga kelalaian penggunaan kompor gas,” tandas dia. (DDJP/apn/gie)