Wakil Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Zita Anjani mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) memperbaiki teknis distribusi pemberian paket bantuan sosial (Bansos) kepada warga.
Sebab, pelaksanaan distribusi sepengamatannya sejauh ini justru menimbulkan kerumunan yang justru mempercepat penularan Covid-19 antar warga. Sementara, salah satu imbauan pemerintah selama pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) adalah melarang warga berkerumun dan keluar rumah.
“Teknis distribusi boleh juga dengan door to door, agar menghindari kerumunan. Karena saya lihat pembagian bantuan di beberapa titik ini malah membuat kerumunan baru. Takutnya yang tidak sakit bertemu sama yang sakit, kita kan tidak tahu,” ujarnya, Jumat (17/4).
Tak hanya itu, Zita juga mengimbau agar perangkat daerah mulai dari Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) memberikan data penerima bansos terbaru untuk memastikan bantuan sampai sesuai target. Pasalnya ia mengaku telah mendapat banyak aduan dari warga kurang mampu yang tidak mendapat bansos.
“Inikan masih proses, masih ada bantuan tahap dua, jadi masih bisa dievaluasi. Saya sarankan Kelurahan setelah menerima data, harus di verifikasi dulu. Makanya RT RW memberikan data paling tidak H-1 minggu, jadi masih ada waktu untuk memverifikasi agar tepat sasaran. Kalau sudah oke, baru pendistribusian,” ucapnya.
Pendistribusian pun menurutnya lebih baik dilakukan oleh jajaran Pemprov DKI, salahsatunya yakni petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), sehingga warga bisa menerima sembako lebih banyak.
“Untuk level Pemprov kita punya ASN, menurut saya gak harus pakai biaya distribusi lagi, gunakanlah infrastruktur yang ada. Jadi Rp149.500 itu betul-betul makanan saja. Sedangkan kalau kendaraan Pemprov punya banyak, bisa pakai Bus Sekolah,” tuturnya.
Sedangkan untuk Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta, Zita menyarankan agar isi sembako untuk tahap selanjutnya diganti dengan yang lebih bergizi seperti ayam, daging, telur, mie, tahu serta tempe.
“Soalnya biskuit itukan enggak tahan lama, lebih baik diganti. Kalau memang mau dikasih empat tahap, seminggu sekali atau dua minggu sekali isinya diganti,” tandasnya.
Untuk tahap pertama, bansos berisi sembako berupa Beras sebanyak lima kilogram, Sarden ataupun Kornet 350 gram, Biskuit 300 gram, Minyak Goreng 0,9 liter sampai 1 liter, Sabun mandi 190 gram, dan Masker kain 2 buah dengan harga Rp149.500. (DDJP/gie/oki)