Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Dadiyono mengimbau seluruh Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) aktif menyosialisasikan kepada masyarakat untuk menghindari potensi kebakaran di bulan Ramadan.
Mengingat, potensi kebakaran sangat tinggi. Terdapat aktivitas memasak di tengah malam untuk kebutuhan makan sahur.
Di bulan Ramadan, kondisi fisik lebih lelah di malam hari. Namun tetap harus menyiapkan santap sahur.
Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Dadiyono. (dok.DDJP)
“Saat masak lupa, ketiduran, jadi gosong dan berpotensi terjadi kebakaran,” ujar Dadiyono, Kamis (27/2).
Karena itu, peran RT-RW sebagai perangkat paling dekat dengan masyarakat sangat dibutuhkan.
Khususnya kepada pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM), harap Dadiyono, jangan sampai lalai.
Sebab banyak ditemukan pelaku UMKM pembuat kue kering kelelahan dan lalai saat memanggang. Sehingga berpotensi kebakaran.
“UMKM pembuat kue ini potensinya besar. Makanya kewaspadaan dini sangat penting. Jangan sampai saat lebaran kita malah dalam suasana duka,” tutur Dadiyono.
Bagi masyarakat yang ingin meninggalkan rumah untuk pulang kampung, Dadiyono mengingatkan agar menonaktifkan listrik dan gas.
Ia menyampaikan imbauan tersebut saat menggelar kegiatan peningkatan fungsi pengawasan DPRD terhadap produk hukum daerah.
Dalam kesempatan itu, Dadiyono menyosialisasikan Perda No. 8/2008 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran.
“Kita informasikan ke warga, sebelum meninggalkan rumah harus safety (aman-Red),” tandas Dadiyono. (gie/df)