Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meningkatkan intensitas pengasapan atau fogging sebagai upaya mencegahan penyebaran demam berdarah dengue (DBD).
“Lakukan fogging secara serentak dan masif, khususnya di daerah-daerah yang sudah terjangkit DBD dan juga daerah sekitarnya. Dinas Kesehatan harus turun tangani masalah ini,” ujar Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik, Kamis (14/2).
Dinas Kesehatan mencatat sebanyak 876 kasus DBD di Ibukota dan cenderung berpotensi meningkat saat puncak frekuensi musim penghujan yang akan jatuh di bulan Maret. Sebagai bentuk penanganan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memerintahkan Dinas Kesehatan DKI untuk menggratiskan pelayanan di seluruh rumah sakit umum daerah (RSUD) bagi para penderita DBD.
Selain itu, baru-baru ini Pemprov DKI melalui Dinas Kesehatan meluncurkan aplikasi DBDklim yang berisi informasi seputar rumah sakit milik Dinas Kesehatan yang diselaraskan dengan prediksi cuaca yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Aplikasi tersebut diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap pencegahan penyakit DBD sedini mungkin karena masyarakat dapat mengetahui pergerakan peningkatan curah hujan dan kelembaban udara berkolerasi dengan suburnya perkembangbiakan nyamuk penyebab DBD.
Meski demikian, Taufik menilai peran penting pencegahan juga perlu dilakukan dengan meningkatkan pengawasan dari para Juru Pemantau Jentik (Jumantik). Selain itu, gerakan Jumantik mandiri dengan menggugah kesadaran warga perlu digencarkan.
“Jadi butuh pengawasan yang masif dan merata,” tandas Taufik. (DDJP/alw/oki)