Cari Opsi Penyelesaian Masalah Sampah, Dewan Usul Pakai Incenerator

May 2, 2024 11:04 am

Permasalahan sampah masih menjadi momok yang sulit dituntaskan oleh Pemprov DKI Jakarta. Besarnya volume sampah Ibukota akan jadi beban warisan bagi pemerintahan Daerah Khusus Jakarta (DKJ).

Apalagi Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang diprediksi beberapa tahun lagi sudah tak mampu menampung sampah.

Oleh krena itu, Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Judistira Hermawan mengusulkan opsi untuk menggunakan teknologi Incenerator, yakni pengolahan sampah dengan cara pembakaran.

“Jadi, coba kita buka opsi menggunakan teknologi incenerator supaya masalah sampah ini lima tahun ke depan bisa selesai,” ujar Judistira di gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (2/5).

 

Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Judistira Hermawan. (dok.DDJP)

Menurut dia, teknologi tersebut mampu menjadi salah satu opsi yang optimal menuntaskan permasalahan sampah di Jakarta. Pasalnya teknologi incenerator telah diterapkan di Singapura dan terbukti sukses.

“Saya bukan Singapura minded, tetapi mereka enggak cari listrik dari hasil kerja teknologi yang mereka pilih. Enggak harus manfaatnya ganda. Mereka cuma ingin masalah sampah di kotanya selesai. ini perlu dipikirkan dari sekarang,” tandas Judistira.

Meskipun Pemprov sudah memiliki pengelolaan sampah dengan metode Refuse Derived Fuel (RDF) di Bantargebang, dan berencana membangun di Rorotan Jakarta Utara serta Pegadungan Jakarta Barat. Namun masih dinilai belum optimal menuntaskan permasalahan sampah.

Sebab RDF Bantargebang hanya mampu mengolah 2.000 ton sampah setiap harinya. Sedangkan RDF Rorotan diprediksi hanya mampu mengolah 2.500 ton sampah, dan RDF Pegadungan belum dijelaskan detail oleh Dinas Lingkungan Hidup. Sementara sampah Jakarta mencapai 8.200 ton perhari dan dioper ke Bantargebang 7.500 ton per hari. (DDJP/bad/gie)